Transformasi dilaksanakan dengan melaksanakan transisi jangka pendek, menengah, dan panjang secara simultan. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketahanan aksesibilitas dan keterjangkauan energi nasional.
“Untuk yang polypropylene, di Balongan akan selesai di awal 2024. Kedua, polypropylene yang di TPPI (Trans Pacific Petrochemical Indotama) akan selesai di pertengahan 2024, dan polyethylene di 2025,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dilansir dari tayangan Newsline Bisnis di Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Untuk jangka pendek, Pertamina sedang meningkatkan kapasitas kilang. Di antaranya pengembangan kilang di Balikpapan dan substitusi elpiji dengan jargas dan gasifikasi batu bara ke dimethyl ether (DME).
Pembangunan infrastruktur gas dan survei seismik 2D dilakukan untuk program jangka menengah. Sementara itu, pengembangan energi terbarukan dilakukan untuk jangka panjang. Energi terbarukan tersebut di antaranya geothermal, solar PV (photovoltaic), dan baterai listrik.
Transformasi bisnis dilakukan oleh Pertamina seiring meningkatnya tren global dalam menggunakan energi yang bersih dan ramah lingkungan. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News