Ilustrasi. FOTO: MI/FAHRULLAH
Ilustrasi. FOTO: MI/FAHRULLAH

Siap-Siap! Harga Tahu dan Tempe Bakal Naik, Ini Penjelasan Kemendag

Antara • 11 Februari 2022 18:15
Jakarta: Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan melansir bahwa harga tahu dan tempe di dalam negeri akan naik di bulan mendatang. Hal itu akibat melonjaknya harga kedelai internasional, di mana kedelai menjadi bahan baku utama dalam memproduksi dua makanan kegemaran masyarakat Indonesia tersebut.
 
"Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai. Kalau saya melihat di Brasil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia," kata Oke, dilansir dari Antara, Jumat, 11 Februari 2022.
 
Penyebab lainnya, menurut Oke, yakni inflasi di Amerika Serikat yang mencapai tujuh persen, yang berdampak pada kenaikan harga daripada input produk kedelai. Selain itu, terjadi pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga.

"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai USD15,77 per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau di tingkat importir dalam negeri," kata Oke.
 
Dalam hal ini, diperkirakan harganya terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai USD15,79 per bushel. Selanjutnya, akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka USD15,74 per bushel di tingkat importir.
 
Untuk itu, Oke mengatakan, kenaikan harga kedelai dunia itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri. "Dan hal ini akan memengaruhi ujungnya adalah harga produk turunan dari kedelai, yang utama di sini adalah harga tempe dan tahu," ujar Oke.

Harga kedelai

Berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai saat ini adalah Rp10.800-Rp11 ribu per kg. Sementara stok kedelai di importir saat ini sekitar 140 ribu ton pada Februari dan akan masuk lagi 160.000 ton. Sehingga, pasokan kedelai diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga dua bulan ke depan.
 
Namun demikian, Oke menegaskan pemerintah akan menjaga ketersediaan kedelai walaupun harganya tinggi. "Karena kami paham kedelai ini menjadi salah satu barang pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengonsumsi tahu dan tempe," kata Oke.
 
Oke menyebut, kebutuhan kedelai Indonesia saat ini 80 persen dipasok dari luar negeri atau impor, karena produksi dari dalam negeri belum mencukupi. Sebagai perkiraan awal, lanjut Oke, harga tempe akan berkisar antara Rp10.300-Rp10.600 per kg. Sementara harga tahu sebesar Rp52.450-Rp53.700 per papan atau Rp650-Rp700 per potong.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan