Para pemenang dinilai berdasarkan rencana bisnis mereka yang dipresentasikan selama kompetisi final. Kriteria penilaian mencakup model bisnis, skalabilitas operasional, proyeksi keuangan, hingga inovasi digital seperti pemasaran digital serta kecakapan finalis akan pemanfaatan QRIS.
Terdapat enam pemenang utama dari kategori yang berbeda, yaitu area Kalimantan dan Sumatera Utara adalah Siti Aswinda dari Medan dengan usaha bernama ‘Bakso Makiji’ untuk kategori usaha mikro; dan Efariany dari Pekanbaru yang memiliki usaha makanan yaitu ‘Bawang Kadedika’ untuk kategori usaha ultra-mikro.
Pemenang utama dari Area 2 yang mencakup wilayah Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara, dan Bali adalah Eka Shandy dari Makassar dengan usaha tenun dan kerajinan tangan bernama ‘Dituta’ untuk kategori usaha mikro; dan Musridawanti dari Makassar dengan usaha kerajinan berjudul ‘Whantie Collection’ untuk kategori usaha ultra-mikro.
Pemenang Utama dari Area 3 yang mencakup wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi adalah Inne Viryani dari Tangerang dengan nama usaha Coklat dan Sambal Kurma ‘Riasafood’ untuk kategori usaha mikro; dan Romauli Sri Astuti dari Jakarta Pusat dengan usaha makanan bawang goreng dengan nama Ulimus untuk kategori usaha ultra-mikro.
Setiap Pemenang Utama berhak atas hadiah senilai Rp20 juta (untuk kategori usaha ultra-mikro) dan Rp35 juta (untuk kategori usaha mikro) sebagai modal usaha yang dapat digunakan untuk mewujudkan rencana bisnis yang mereka bawakan selama proses kompetisi.
Selain keenam pemenang utama tersebut, program SisBerdaya juga memberikan penganugerahaan untuk 24 Wirausahawan Perempuan Unggul lainnya. Mereka akan mendapatkan hadiah berupada modal usaha untuk mengembangkan usahanya ke depan. Menariknya, seluruh pemenang SisBerdaya merepresentasikan jenis usaha yang beragam mulai dari tekstil seperti tenun, kriya, makanan kemasan.
Salah satu pemenang utama, yaitu Inne Viryani, mengungkapkan rasa syukur dan bahagia terpilih sebagai pemenang. Dia mengungkapkan bisnis Coklat dan Sambal Kurma ‘Riasafood’ yang dikelolanya dimulai sejak 2018.
“Awalnya dari reseller-reseller terkumpul modal, terus kepikiran anak suka dengan makanan yang manis. Jadi aku ciptakan produk coklat kurma ini, karena kurma kita sudah tahu banyak manfaatnya. Kurma coklat ini punya lima varian yang pertama di Indonesia,” kata Inne.

Inne Viryani pemilik bisnis Coklat dan Sambal Kurma ‘Riasafood’
Konsisten menjaga kualitas produk menjadi jurus sukses Coklat dan Sambal Kurma ‘Riasafood.’ Inne pelan tapi pasti mulai memperluas penjualan melalui marketplace, menitip produk di restoran dan toko oleh-oleh. Dari bisnis yang semula dikelola sendiri, kini Inne dibantu tiga orang karyawan.
“Alhamdulillah, kita ada yang bantu tiga orang. Tim desainnya juga kita ada. Untuk tim promosi kita masih bareng-bareng aja sih melalui marketplace, kemudian nitip di beberapa restoran dan juga toko oleh-oleh. Untuk toko mudah-mudahan secepatnya ada. Sementara ini kita hanya punya tempat usaha buat bikin produk kita ini,” katanya.
Beradaptasi dengan digitalisasi, Inne terus belajar untuk menerapkan strategi gital marketing. Dia terbantu dengan program SisBerdaya Dana.
“Ada banyak banget ilmu yang didapat dari program SisBerdaya DANA. Awalnya memang seperti biasa pada umumnya, namun di final ini ilmunya bermanfaat banget. Mulai dari model bisnis, proposal bisnis. Pasti ke depannya akan ada strategi baru untuk penjualan,” katanya.
Setelah mendapatkan pendanaan dari DANA dan ANT, Inne berencana menggunakannya untuk memperluas tempat usaha.
“Jadi kalau ada orderan banyak kita sudah siap untuk memproduksi dan juga galerinya. Terus juga akan mencari reseller dan banyak mensuplai ke toko-toko retail. Harapan saya, ANT Group ini kan dari Singapura, mudah-mudahan ke depannya produk saya bisa menyebar di Singapura dan di pasar-pasar luar negeri lainnya,” tuturnya.
Pemenang lainnya, Bunga Fortuna pemilik Bunga Fortuna Handmade membagikan kisah suksesnya.

Bunga Fortuna pemilik Bunga Fortuna Handmade
“Saya menekuni bisnis kawat tembaga. Kerajinan tangan kawat tembaga menggunakan batu alam asli Indonesia. Keunggulan produk ini merupakan karya tangan, dibuat dengan tangan sendiri tanpa bantuan alat mesin. Jadi saya biasanya menggunakan desain-desain yang original, yang unik dan tidak pasaran. Sehingga customer saya pada saat memakai barang itu merasakan rasa eksklusifitas dari cinta si pembuatnya,” kata Bunga.
Setelah mendapatkan pendanaan dari Dana dan ANT, Bunga berencana membuka studio dan workshop yang sekaligus untuk galeri untuk produk.
“Jadi sosialisasi saya kepada masyarakat tentang produk ini semakin lebih mendekati misi saya, yaitu mengenalkan seni kerajinan ini kepada masyarakat luas. Biar semua masyarakat tahu, terutama perempuan, agar semakin berdaya. Dari kerajinan ini kita bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga income,” ucapnya.
Ke depan, Bunga akan mengoptimalkan DANA sebagai platform pembayaran yang sangat cocok dengan digitalisasi keuangan saat ini.
“Saya akan mengoptimalisasikan DANA sebagai salah satu platform pembayaran setiap kali saya buka booth. Nanti bulan Juli saya akan ada pameran di Batam dari Kemenparekraf. Nanti saya akan menggunakan QRIS DANA. Jadi customer yang mau membeli itu bisa langsung bayar menggunakan DANA sehingga lebih efektif, mudah, dan cepat,” tuturnya.
#DANADompetDigital
#DANAIndonesia
#SisBerdaya
#AntGroup
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id