Ilustrasi PLTU. Foto: dok PLN Indonesia Power.
Ilustrasi PLTU. Foto: dok PLN Indonesia Power.

PLTU Terapkan Pengendali Polusi Biar Gak Ngotorin Udara Jakarta

Husen Miftahudin • 03 September 2023 10:48
Jakarta: Peneliti sekaligus Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Puji Lestari mengatakan, sudah banyak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah bagus dalam menerapkan penggunaan alat pengendali polusi udara.
 
Seperti halnya, pemasangan Electrostatic Precipitator (ESP) dan Low Nox Burner serta alat pemantau emisi Continuous Emission Monitoring System (CEMS).
 
"Jika dipasang ESP, emisinya sangat sedikit sekali dan terpantau pada CEMS. Pemasangan teknologi ESP dan CEMS ini juga sudah diterapkan PLTU Suralaya," ujar Puji dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 3 September 2023.
 
Puji mengatakan hal tersebut setelah melakukan kunjungan ke PLTU Suralaya di Banten. Diketahui, beberapa pembangkit PLTU Suralaya dalam posisi mati/shutdown sejak 29 Agustus 2023.
 
Baca juga: Sumber Polusi Udara Perlu Dilacak Akurat Demi Solusi Tepat Sasaran
 

Bukan penyebab polusi udara Jakarta

 
Dalam penelitiannya tersebut, Puji menegaskan bukan PLTU Suralaya yang menjadi penyebab polusi udara di Jakarta. Dalam hal ini, kondisi meteorologi menjadi faktor besar yang memengaruhi polusi udara di Jakarta.
 
"Pada bulan Agustus dan saat ini, emisi PLTU tidak mengarah ke Jakarta. Arah angin menuju ke barat dan barat daya. Bukan ke timur atau arah menuju Jakarta," tutur dia.
 
Menurut Puji, pengelolaan PLTU Suralaya sudah memenuhi aturan yang ditetapkan pemerintah, terutama dalam mengelola emisi yang dihasilkan. Pengelolaan PLTU yang menghasilkan listrik tidak kurang dari 3.000 megawatt (MW) itu sudah bagus.
 
"Terkait dengan ramai-ramai polusi udara di Jakarta perlu diketahui penyebab utamanya adalah sektor transportasi. PM (Particulate Matter) 2.5 di Jakarta banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor, terutama kendaraan berat/heavy duty vehicle," terang dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan