Pekerja lalu lalang di kawasan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Menthobi Makmur Lestari, anak usaha PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Foto: dok MKTR.
Pekerja lalu lalang di kawasan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Menthobi Makmur Lestari, anak usaha PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Foto: dok MKTR.

Produksi Pupuk Organik Pabrik Baru MKTR Capai 5 Ton/Jam

Husen Miftahudin • 21 Juli 2023 21:37
Jakarta: PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) baru saja mengoperasikan pabrik terbarunya. Fasilitas yang dioperasikan entitas anak perusahaan, PT Menthobi Hijau Lestari (MHL) ini, mengolah limbah padat dan cair menjadi pupuk organik dan pupuk hayati dengan kapasitas tiga sampai lima ton per jam.
 
"MKTR melalui MHL baru saja memulai operasi pabrik baru pada awal Juli 2023 untuk menghasilkan pupuk organik dan hayati padat baik curah maupun granul memanfaatkan limbah dari kegiatan pengolahan kelapa sawit," ucap Direktur Utama MKTR Harry M. Nadir dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Juli 2023.
 
Pembangunan fasilitas terbaru tersebut sesuai janji MKTR saat Initial Public Offering (IPO) pada 4 November 2022. Perusahaan investasi bidang komoditi yang berorientasi pada prinsip keberlanjutan dan merupakan bagian dari Maktour Group ini bertekad menciptakan nilai tambah dari praktik perkebunan yang lebih ramah lingkungan.
 
Adapun pabrik terbaru seluas 2,5 hektare di Lamandau, Kalimantan Tengah, ini akan beroperasi sekitar delapan jam per hari. Mengolah limbah sebanyak 120 ton jankos, 360 ton limbah cair, 30 ton limbah solid, dan lima ton abu boiler per harinya.
 
"Dengan demikian maka akan menghasilkan antara 24 ton sampai 40 ton pupuk per hari. Belum banyak company plantation yang mengolah limbah cair maupun limbah padatnya," tegasnya.
 

Atasi persoalan tingginya harga pupuk

 
Menurut Harry, pengolahan limbah menjadi barang bernilai seperti pupuk organik sangat penting. Selain menyelesaikan persoalan lingkungan juga membantu petani mengatasi salah satu persoalan utama yang sudah terjadi sejak lama yaitu ketersediaan serta harga pupuk yang tinggi.
 
"Potensi harga pupuk kimia ke depan akan terus meningkat. Semakin mahal. Sementara mengharapkan pupuk subsidi mungkin juga kurang tepat karena berkaitan dengan sistem dan masalah distribusinya kepada para petani," kata Harry memaparkan.
 
Maka pupuk organik dan hayati hasil pabrik barunya akan diprioritaskan untuk membantu para petani mitra di lingkungan wilayah operasional MKTR. 
 
"Para petani mitra kami akan mendapatkan privilege untuk menggunakan pupuk berkualitas yang dihasilkan dari pabrik baru ini dengan berbagai kemudahan yang kami berikan," jelasnya.
 
Dari situ, kehadiran fasilitas terbaru ini akan memberikan nilai tambah sekaligus semakin memperlihatkan keunikan MKTR sebagai perusahaan perkebunan yang mampu mengolah limbah menjadi produk bermanfaat bagi para petani.
 
Dari langkah ini juga diharapkan MKTR mendapatkan loyalitas kemitraan dari petani di lingkungan sekitar untuk memprioritaskan penjualan hasil taninya ke pabrik perusahaan. Sebab pada saat yang sama, MKTR saat ini sedang dalam proses peningkatan kapasitas pabrik produksi kelapa sawitnya.
 
Baca juga: Stok Pupuk di Jabar-Banten Menumpuk jika Ada El Nino

 

Dorong pendapatan

 
Tahap selanjutnya, produk pupuk dengan merek dagang Green Grow yang saat ini sudah terdaftar di Kemenkum HAM itu akan turut berkontribusi terhadap pendapatan MKTR. "Secara jangka panjang kontribusinya akan cukup signifikan terhadap pendapatan perusahaan," kata Harry.
 
Diketahui, MKTR saat IPO melepas 2,5 miliar saham atau 20,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp120 per saham sehingga meraih pendanaan sebesar Rp300 miliar. Sebesar 95,01 persen di antaranya digunakan untuk penyertaan saham dengan rincian sekitar 6,67 persennya kepada MHL.
 
Dari penyertaan kepada MHL tersebut, sekitar lima persennya atau setara antara Rp15 miliar sampai Rp20 miliar kemudian digunakan untuk pembangunan fasilitas pengelolaan limbah menjadi pupuk untuk menunjang kegiatan usaha MHL.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan