Ajakan ini disampaikan langsung oleh Komisaris Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Nikson Silalahi saat menjadi keynote speaker dalam Workshop bertajuk “Optimalisasi Peluang Usaha Bagi Pengusaha Muda” yang digelar Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara (ASPEBINDO) bekerja sama dengan HIPMI di Jakarta.
Biomassa jadi peluang besar di transisi energi
Nikson menegaskan suplai biomassa tidak hanya penting bagi transisi energi nasional, tetapi juga dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan.“Pada 2020 hanya ada tiga jenis biomassa yang bisa digunakan untuk cofiring. Kini di tahun 2025 sudah berkembang menjadi 14 jenis biomassa yang dapat dimanfaatkan. Artinya, peluang usaha dan nilai jualnya semakin besar,” ujar Nikson dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 September 2025.
Baca juga: Miliki Potensi Energi Bersih Berbasis Biomassa, PLN Jalankan Transisi Energi di Indramayu |
Menurutnya, semakin banyak jenis biomassa yang bisa diolah, semakin besar pula potensi usaha yang dapat ditangkap oleh generasi muda.
Nikson juga mendorong pengusaha muda untuk tidak berhenti pada penyediaan bahan baku, melainkan mengambil peran lebih luas dalam rantai pasok biomassa.
"Saya ajak para pengusaha muda ini untuk menangkap peluang ini menjadi sumber energi tidak hanya dapat membantu pemerintah tapi bisa menjadi sumber pendapatan bagi anak-anak bangsa," jelasnya.
Ia menilai HIPMI dan ASPEBINDO memiliki kapasitas besar sebagai motor penggerak bisnis energi terbarukan karena berisi pengusaha-pengusaha muda yang kreatif dan inovatif.
Investasi dan kolaborasi
Dalam skema kerja sama ini, pengusaha muda bisa menjadi pemasok biomassa langsung ke PLTU yang dilayani PLN Grup, berinvestasi membangun fasilitas produksi, blending facility, hingga mendirikan stockpile biomassa sebagai main hub maupun subhub."PLN EPI sangat terbuka dengan senang hati dan responsibilitas untuk bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha muda ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News