Pupuk Indonesia Utilitas mendukung terjadinya transformasi dari energi fosil menjadi EBT. Foto: dok Pupuk Indonesia Utilitas.
Pupuk Indonesia Utilitas mendukung terjadinya transformasi dari energi fosil menjadi EBT. Foto: dok Pupuk Indonesia Utilitas.

Bahu Membahu Mengubah Energi Fosil ke Energi Terbarukan

Ade Hapsari Lestarini • 25 Februari 2023 15:49
Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengungkapkan saat ini dunia sedang berkonsentrasi dalam penanganan isu global akibat perubahan iklim yang salah satu faktor penyebabnya adalah faktor energi.
 
Menurutnya, sekitar 86 persen sumber energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil dan hanya 14 persen bersumber dari energi terbarukan. Bahkan 66 persen dari 86 persen energi fosil bersumber dari batu bara. "Yang merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim," kata Rida, dikutip Sabtu, 25 Februari 2023.
 
Rida menambahkan, untuk memerangi masalah tersebut diperlukan kerja sama semua pihak. Mulai dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi hingga masyarakat luas termasuk rekan media.

Transformasi energi fosil ke EBT

Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia Utilitas, Maryono, menanggapi harapan Rida. Dia mengatakan sebagai salah satu anak perusahaan (anper) BUMN yaitu Pupuk Indonesia (Persero), perseroan yang dipimpinnya mendukung penuh upaya yang dilakukan terkait dengan persoalan perubahan iklim, terutama yang terkait dengan energi baru terbarukan (EBT).

Menurutnya, PT Pupuk Indonesia Utilitas selalu didorong sekaligus didukung penuh oleh Pupuk Indonesia (Persero) sebagai perusahaan induk (holding company) untuk menginisiasi berbagai proyek yang mendukung terjadinya transformasi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan.
 
Maryono menambahkan, mulai dari cetak biru (blue print) hingga peta jalan (road map) telah disusun dengan detail. Selain itu kemauan politik (political will) beserta komitmen pemerintah juga sudah jelas terkait dengan kebijakan transisi energi.
 
Baca juga: Menkeu: Masalah Iklim Tak Bisa Diselesaikan Sendiri

"Kami sebagai pelaksana siap mengeksekusi sesuai dengan arahan yang telah diberikan," ujar Maryono.
 
Sejalan dengan transformasi tersebut, PT Pupuk Indonesia Utilitas dianugerahi penghargaan "Best Utility Company for Steam Efficiency Services" dalam ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2023. Maryono mengatakan sangat bangga atas penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang dipimpinnya. "Penghargaan yang diberikan adalah bukti sekaligus apresiasi terhadap kinerja perseroan," katanya.
 
Dewan Juri IBEA 2023 yang beranggotakan 19 pakar di bidang kelistrikan dan energi, telah melakukan penilaian akhir melalui presentasi di simposium sejak 22-23 Februari 2023 terhadap 30 perusahaan yang menjadi Finalis IBEA 2023. Presentasi PT Pupuk Indonesia Utilitas disampaikan oleh Direktur Operasi (Dirops), Anis Ernani.

Menurut Anis, ada empat keunggulan sistem operasi PT Pupuk Indonesia Utilitas:

  1. Ramah lingkungan, sesuai dengan proses produksi listrik dan uap (steam) yang menggunakan bahan bakar berupa gas alam sehingga tidak menimbulkan emisi yang mencemari lingkungan. "Sangat ramah lingkungan (environmentally friendly)," ujarnya.
  2. Hemat energi, unit Heat Recovery Steam Generator (HRSG) memproduksi uap dengan memanfaatkan sisa panas (waste heat) dari pembangkit listrik. "Sehingga konsumsi bahan bakar berupa gas alam akan sangat rendah," katanya.
  3. Adanya sistem daur air dengan memanfaatkan kembali uap yang telah diserap panasnya (kondensat) sebagai bahan baku produksi uap kembali, sehingga pemakaian air menjadi sangat efisien.
  4. Reliable, pembangkit listrik milik PI Utilitas mampu mencapai Equivalent Availability Factor (EAF) hingga 97 persen per tahunnya. Selain itu, di samping HRSG, PI Utilitas juga memiliki tipe pembangkit uap package boiler yang memungkinkan produksi uap secara independen sehingga ketersediaan suplai uap sepanjang tahunnya sangat terjaga. "Sehingga suplai reliability-nya sangat andal," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan