Cadangan Migas. Foto : AFP.
Cadangan Migas. Foto : AFP.

Survei Cadangan Migas Baru di Akimeugah Capai 39%

Suci Sedya Utami • 25 Agustus 2021 21:59
Jakarta: Kegiatan Survei Full Tensor Gravity Gradiometry (FTG) di area Papua dapat  berjalan dengan lancar. Kegiatan untuk pencarian sumber cadangan migas baru di area Akimeugah, Papua, itu kini telah mencapai 39 persen dari target pekerjaan.
 
Kepala Divisi Eksplorasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti mengatakan survei FTG merupakan salah satu terobosan SKK Migas dalam akuisisi data potensi migas di wilayah Papua.
 
Ia bilang SKK Migas melihat wilayah tersebut masih menyimpan potensi migas besar dan masih banyak area yang relatif belum dieksplorasi secara massif.

“Kegiatan dilakukan di daerah Akimeugah dan daerah Kepala Burung. Kami berharap survei menghasilkan kepastian data yang dapat mendukung kegiatan peningkatan produksi di masa depan,” kata Shinta, Rabu, 25 Agustus 2021.
 
Survei ini memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, yaitu resolusi dan akurasi yang tinggi serta memiliki daya cakupan yang luas dengan waktu operasi yang relatif sangat efisien dan efektif.
 
Cekungan Akimeugah berada di daerah punggung Kepala Burung, Papua. Kegiatan survei FTG dimulai pada awal Juli 2021, dengan target seluas 60.440 km2. Keberadaan potensi migas di area Akimeugah yang relatif under explore.
 
Penemuan-penemuan yang relatif massif dan besar di Negara PNG mendorong Indonesia melakukan studi di cekungan yang diindikasikan terhubung dengan cekungan-cekungan besar tersebut.
 
Target lokasi survei lainnya adalah daerah Kepala Burung. Kegiatan survei di wilayah ini akan mencakup wilayah seluas 45.580 km2.
 
Survei ini dilaksanakan dalam rangka memperluas cakupan eksplorasi potensi migas yang analog dengan penemuan, penemuan pada level Tertiary di Salawati bagian Barat dan level Pre Tertiary di Area Bintuni dengan menggunakan generasi terbaru teknologi FTG keluaran 2021.
 
Pelaksanaan survei di kawasan ini akan mulai dilaksanakan pada akhir September 2021, karena sempat terkendala pandemi covid-19.
 
“Berdasarkan rencana awal, kegiatan survei FTG dimulai pada Mei 2021. Namun karena pesawat yang akan digunakan terkendala pandemi covid-19 di India pada saat transit, maka pelaksanaan kegiatan mundur menjadi Juli 2021. Kami bersyukur, di tengah pembatasan kegiatan karena pandemi covid, progress kegiatan cukup bagus," ujar Shinta.
 
Shinta menambahkan salah satu tantangan operasi di kawasan Papua yaitu operasi yang cukup besar dan biaya yang mahal. Namun demikian, potensi yang menjanjikan dari kawasan itu juga dapat menjadi daya tarik investor untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
 
Komitmen kerja pasti
 
Kegiatan Survei FTG di Akimeugah dan Kepala Burung, Papua dilakukan oleh SKK Migas-KKKS Jambi Merang. Program ini merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang pada saat mendapatkan kontrak baru pengelolaan WK Jambi Merang.
 
Selain melakukan survey FTG, bagian KKP Pertamina Jambi Merang adalah pelaksanaan survey 2D di kawasan Indonesia Tengah dan Timur, serta Natuna yang sudah dilakukan pada 2020. Pelaksanaan survei ini menjadi survei dengan cakupan wilayah terbesar di Asia.
 
Saat ini Pertamina masih melakukan evaluasi terhadap hasil seismic yang telah dilakukan. Evaluasi akan dilakukan sampai semester ke-3 pada 2021. Setelah masa itu, Pertamina akan menyerahkan data kepada Pemerintah untuk ditawarkan kepada investor lain.
 
KKP merupakan program pemerintah yang diusulkan SKK Migas untuk meningkatkan minat investor untuk melakukan kegiatan eksplorasi. Komitmen dalam program ini dibicarakan dengan pemerintah dan SKK Migas sebelum kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) ditandatangani kedua belah pihak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan