"Selama satu bulan ke depan kita coba siapkan semua detail keperluan yang mendukung ekspor industri perikanan di Biak dan Tual. Nanti di Agustus kita sudah siap semua untuk ekspor, kemudian kita nanti bisa jalan, kita target itu Agustus," katanya, dilansir dari Antara, Rabu, 14 Juli 2021.
Hal itu disampaikan Luhut dalam rapat koordinasi secara virtual bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Kesiapan ekspor perlu didukung dengan adanya infrastruktur sarana dan prasarana seperti yang sudah dan masih terus dikejar seperti cold storage, Unit Pengelola Ikan (UPI), pelabuhan, dan bandara.
Saat ini seluruh infrastruktur pendukung ekspor seperti cold storage dan UPI di Kabupaten Biak Numfor telah rampung. Bahkan, sudah ada investor yang siap menanamkan investasi di wilayah tersebut. Begitu pula infrastruktur pelabuhan dan bandara yang sudah siap untuk melakukan ekspor ke beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura.
Sementara untuk Kota Tual, infrastruktur juga sudah disiapkan dan masih terus dalam tahap pengerjaan. Beberapa sarana seperti cold storage dan UPI masih akan terus ditambah, beserta dengan beberapa pelabuhan yang akan kembali diaktifkan.
Lebih lanjut, Luhut juga memerintahkan adanya pengawasan dan pengamanan dari Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) untuk mengawal proses ekspor dari kedua wilayah itu.
"Saya minta kepada kalian, saat proses ekspor ini berjalan sesuai target kita di Agustus, kalian coba koordinasi bersama jalan dan patroli di situ untuk mengawasi dan mengamankan ekspor kita ini," ucap Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan di WPPNRI 718 (Kota Tual) ada delapan pelabuhan yang akan dicoba untuk diakselerasi lagi agar bisa secepatnya beroperasi. "Ini sedang kita coba kerjakan dan dorong terus," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News