Ilustrasi gerbong kereta cepat Jakarta-Bandung - - Foto: dok MI
Ilustrasi gerbong kereta cepat Jakarta-Bandung - - Foto: dok MI

Wah! Kereta Cepat Bakal Terintegrasi ke Kota Bandung Lewat Stasiun Padalarang

Eko Nordiansyah • 22 Oktober 2021 11:48
Jakarta: PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Dalam fase awal, ada empat stasiun yang digunakan untuk melayani penumpang kereta cepat yaitu Stasiun Halim, Tegalluar, Padalarang, dan Karawang.
 
Salah satu bentuk integrasi yakni menjadikan Stasiun Padalarang sebagai stasiun hub yang bersisian dengan jalur eksisting KAI di Padalarang. Keberadaan stasiun ini dinilai dapat meningkatkan konektivitas penumpang dari pusat Kota Bandung dan Cimahi yang akan menggunakan layanan kereta cepat.

 
"Di Stasiun Hub Padalarang ini, akan terjadi konektivitas yang nyaman bagi penumpang KCJB yang ingin langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Cimahi dan Bandung dengan KA Feeder yang dilayani oleh PT KAI," kata Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan resminya, Jumat, 22 Oktober 2021.

Penambahan Stasiun Hub di Padalarang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satunya adalah demografi, komersial dan infrastruktur di area Padalarang yang memadai. Selain itu, kereta cepat juga ingin menyasar penumpang yang berasal dari Bandung bagian barat.
 
"Stasiun KCJB akan berada di sebelah barat stasiun KA Padalarang. Penumpang yang hendak menggunakan layanan kereta cepat dari Padalarang atau sebaliknya akan disediakan KA Konektivitas menuju stasiun Cimahi dan Bandung," ungkapnya.
 
KA Feeder menggunakan rangkaian KRD yang didesain seperti KA Bandara, dan nantinya akan melayani rute dari Stasiun Padalarang  menuju Stasiun Bandung serta dapat berhenti di stasiun Cimahi.
 
Pemberangkatan KA Feeder ini adalah setiap 20 menit pada jam sibuk dan 30 menit di luar jam sibuk atau menyesuaikan operasional kereta cepat. Adapun durasi perjalanan dari Stasiun Padalarang adalah 18 menit ke Stasiun Bandung, dan 22 menit jika berhenti di Stasiun Cimahi.
 
Sementara pengoperasian Stasiun Tegalluar diharapkan dapat menyasar penumpang di Bandung bagian timur, dan akan terhubung dengan Bus Rapid Transit dan juga taksi. Stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar juga memiliki kemudahan aksesibilitas, mulai dari exit tol Padaleunyi arah Jakarta dan aksesibilitas dari dan menuju GBLA.
 
Dwiyana menjelaskan, pada fase pertama pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung ini, Stasiun Walini belum dimasukkan menjadi stasiun pelayanan dengan mempertimbangkan aspek komersial. Selain itu, saat ini PT KCIC sedang melakukan upaya efisiensi dengan mengurangi potensi cost overrun.
 
"Meski terjadi penundaan pembangunan Stasiun Walini, bukan berarti pengerjaan konstruksi di Walini dibatalkan. Namun hanya ditunda sementara waktu. PT KCIC akan melakukan pembangunan Stasiun Walini di fase selanjutnya sesuai arahan pemegang saham," ujarnya.
 
Saat ini PT KCIC terus melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif. Fokus konstruksi yang menjadi prioritas antara lain penyelesaian pengeboran tiga terowongan dari 13 terowongan yang ada di trase KCJB, menyelesaikan erection girder untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di daerah Batununggal, Bandung, serta pengerjaan subgrade 18, 19, dan 20 di perbatasan antara Karawang dan Purwakarta.
 
Percepatan pembangunan juga dilakukan di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, Tiongkok.
 
"Selaras dengan upaya percepatan pembangunan KCJB, kami juga melakukan persiapan dokumen-dokumen penunjang operasional dengan melakukan koordinasi bersama kementerian terkait," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan