Sebagai induk usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), dia menyampaikan pengelolaan WK Rokan oleh Pertamina menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan kebanggaan bagi Pertamina dan bangsa Indonesia.
"Serta sebagai wujud dukungan dari segenap bangsa Indonesia sehingga alih kelola berjalan dengan baik," ujar dia, dalam siaran persnya, Senin, 9 Agustus 2021.
Menurut dia, untuk memastikan kelancaran proses alih kelola, imbuh Nicke, Pertamina melalui PHR juga telah membentuk Tim Transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi, terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial, komersial, asset supply chain management, serta IT.
"Hal yang tidak kalah penting dalam proses alih kelola ini, kami mengingatkan kembali
mengenai high risk pengelolaan usaha migas, tidak hanya proses keaandalan tapi aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) tetap menjadi perhatian kita semua," tegas Nicke.
Dirinya berpesan kepada seluruh manajemen dan pekerja PHR, Nicke berpesan agar terus fokus menjalankan amanah dari Pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi negara, masyarakat dan bangsa melalui pengelolaan Blok Rokan agar dapat mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia.
"Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD) di 2030. Oleh karenanya, selain kerja keras serta komitmen Pertamina, tentu juga diharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan daerah serta seluruh stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut," jelas Nicke.
Hingga akhir 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Untuk 2022, PHR merencanakan pengeboran kurang lebih sebanyak 500 sumur baru. Komitmen ini merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara WK migas lain di Indonesia.
Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran, sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran, serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News