Bermacam stimulus pun digelontorkan untuk UMKM agar mampu bertahan di tengah pandemi. Mulai dari subsidi suku bunga, bantuan langsung pembiayaan, juga fasilitas masuk ke e-commerce alias marketplace.
"Pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sangat diperlukan. Kewirausahaan memegang peranan penting dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resilience-nya ketika terjadi krisis ekonomi," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid, dalam keterangan resminya, Senin, 3 Mei 2021.
Menurut Arsjad, Kadin dapat memainkan peran yang strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa dicapai antara lain dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda. Kemudian, juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha kita melalui program vocational training.
"Di era digital seperti saat ini, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen, sehingga kita perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan. Collaboration is better than competition," jelasnya.
Ia juga mendorong semua pihak untuk terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan.
Transformasi digital
Selain itu, dirinya juga mendorong Kadin dalam memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi Society 5.0 demi mendukung percepatan industri digital 4.0. Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial yang ada.Arsjad menuturkan kunci untuk pelaku UMKM bangkit adalah diberi fasilitas pendanaan dan investasi. Oleh karena itu, setiap UMKM juga didorong agar tidak dikenakan biaya-biaya tambahan. Contohnya Holding Mikro UMKM untuk menyiapkan pendanaan ke depan khusus UMKM.
"Ini akan menjadi satu pondasi untuk mendorong itu. Pemberian bantuan pendanaan tersebut menurutnya harus dilakukan berbeda-beda setiap pelaku industri karena setiap industri memiliki masalahnya masing-masing. Namun, kunci dari kebangkitan ekonomi adalah kesehatan. Sehingga saat ini pemerintah fokus memulihkan kesehatan setelah itu akan lebih mudah bangkitkan ekonomi," paparnya.
Ekonom senior Piter Abdullah menilai stimulus yang digelontorkan pemerintah untuk membantu usaha kecil yang sangat terdampak pandemi, terutama sektor UKM. Di sisi lain, kata Piter, perlu perbaikan agar stimulus makin optimal dan memberi dampak luas.
"Perkiraan saya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki agar stimulus menjadi tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat," ujar Piter, ketika dihubungi, Senin, 3 Mei 2021.
Menurut dia, saat ini pengusaha besar sendiri sedang kesulitan akibat pandemi, sehingga sulit diminta untuk bisa membantu UMKM. Saat ini yang paling memungkinkan untuk membantu adalah pemerintah. Untuk sektor UMKM agar mampu terus bertahan dan berkembang, perlu terus lakukan inovasi juga selalu terkoneksi dengan pasar.
"Kondisi UMKM berbeda-beda, ada yang sangat terdampak, tapi ada juga yan bertahan dan berkembang di tengah pandemi. Mereka yang sangat terdampak membutuhkan bantuan pemerintah. Mereka yang masih bisa bertahan perlu mengembangkan model bisnis, misal memanfaatkan perkembangan ekonomi digital, menyesuaikan dengan gaya hidup ditengah pandemi," tegas Piter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News