Perihal keinginan BP Indonesia ini dikemukakan pada pekan lalu saat bertemu dengan manajemen SKK Migas.
"Manajemen BP menyampaikan akan meningkatkan investasi di Indonesia, yaitu melakukan pengembangan di Lapangan Ubadari serta Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS). Kami menyambut gembira karena berarti usaha-usaha yang dilakukan SKK Migas dan pemerintah untuk meningkatkan investasi, membuahkan hasil," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dilansir Mediaindonesia.com, Senin, 22 Maret 2021.
Investasi untuk pengembangan Lapangan Ubadari dimaksudkan untuk meningkatkan cadangan terbukti, yang nantinya gas yang dihasilkan akan digunakan untuk mendukung operasional kilang LNG Tangguh1, 2 dan 3.
Apabila terealisasi, dapat digunakan untuk melakukan perluasan pasar. Lapangan Ubadari ditemukan pada 1997, dan mulai dilakukan pemboran Eksplorasi pada 2017.
BP juga berkeinginan untuk mengembangkan dan menerapkan CCUS di Tangguh, yaitu teknologi yang dapat menangkap CO2 yang telah dilepaskan ke atmosfer. CCUS merupakan teknologi akan mengurangi emisi CO2.
Bagi Indonesia, dengan demikian penerapan CCUS di lapangan Tangguh ini juga akan mendukung kesuksesan komitmen Indonesia dalam melaksanakan kesepakatan Paris Agreement pada 2015, dan Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen hingga 41 persen pada 2030. Penerapan CCUS akan mengurangi emisi carbon sekitar 45 persen.
"Ini sangat menggembirakan karena selain memberi kontribusi besar pada kesukesan komitmen pemerintah RI dalam menjaga lingkungan, juga akan meningkatkan produksi. Keuntungan lain, kegiatan ini juga akan menjaga Kilang LNG Tangguh tetap kompetitif -utamanya dalam menghadapi negara-negara pembeli yang sensitif terhadap isu lingkungan," kata Dwi.
Untuk merealisasi rencana investasi tersebut, BP akan segera berdiskusi dengan SKK Migas terkait masalah keteknikan dan keekonomian proyek. Diharapkan, diskusi dapat segera melahirkan Plan of Development ke dua, yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan Lapangan Ubadari.
Dwi berharap, langkah BP meningkatkan investasi ini akan segera diikuti oleh kontraktor lainnya, apalagi memasuki Maret 2021 harga minyak dunia membaik berkisar USD60 sampai USD70 per barel. Peningkatan harga ini lebih cepat dari yang diprediksikan para analis.
"Situasi harga minyak dunia yang pulih lebih cepat dan di Maret 2021 bahkan telah melebihi rata-rata harga minyak dunia di 2019 diharapkan dapat mendorong KKKS meningkatkan kegiatan eksplorasi di luar program yang telah disepakati pada work, program, dan budget (WPnB) 2021," pungkas Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id