Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin

Adaptasi Kebiasaan Baru di Tengah Pandemi, Bank Sumsel Babel Capai Kinerja Terbaik

Rosa Anggreati • 09 November 2020 10:03
Jakarta: PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) menunjukkan kinerja positif, meski di tengah pandemi covid-19. Dengan mengadaptasi kebiasaan baru, Bank Sumsel Babel berhasil menjaga performa menuju pencapaian kinerja terbaik.
 
Capaian ini sekaligus menjadi hadiah pada momen pertambahan usia Bank Sumsel Babel ke-63 tahun.
 
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan, pandemi covid-19 berpengaruh terhadap kinerja perbankan, namun pihaknya tetap dapat bertahan di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi.

"Memang ada pengaruh dampak dari pandemi ini, tapi kita bisa melewatinya. Kini capaian positif sudah kita raih, aset kita meningkat dan laba melebihi target yang kita tetapkan," ujar Achmad Syamsudin.
 
Achmad Syamsudin optimistis Bank Sumsel Babel mampu melesat maju dan menjadi bank pembangunan daerah (BPD) dengan bisnis yang terus berkembang. 
 
Nilai aset Bank Sumsel Babel hingga September 2020 tercatat sebesar Rp30 triliun dan dengan laba yang melonjak 102 persen, melampaui target. 
 
"Hingga saat ini juga likuiditas perbankan kami terjaga baik. Dengan kondisi baik seperti ini, tentu kami bisa terus berkembang,” ujar Achmad Syamsuddin.
 
Dia meyakini BPD yang dipimpinnya akan mampu membantu perbaikan perekonomian, baik di Sumsel maupun di Babel. Salah satu upaya mewujudkannya, Bank Sumsel Babel aktif melakukan pengembangan cabang di sejumlah wilayah. 
 
"Kami mendapat penghargaan the best untuk cabang Bank Sumsel Babel di tingkat nasional. Jadi, poin atau PR (pekerjaan rumah) kami saat ini ialah meningkatkan layanan digital,” kata dia.
 
Bank Sumsel Babel mendorong konsumen bertransaksi digital dengan mulai mengimplementasikan transaksi nontunai melalui barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Indonesia. 
 
Bank Sumsel Babel sangat fokus terhadap transaksi digital bagi nasabah, apalagi di tengah masa pandemi saat ini. 
 
“Hal ini menjadi bagian dari upaya kami untuk mendukung transaksi nontunai, pembayaran tidak perlu lagi pakai tunai,” kata dia. 
 
Bank Sumsel Babel pun telah merancang ekosistem keuangan digital dengan menggunakan QRIS di lingkungan pemerintah daerah atau aparatur sipil negara (ASN).
 
Selain itu, Bank Sumsel Babel melakukan penambahan merchant dengan menggandeng sejumlah asosiasi UMKM, di antaranya asosiasi pempek dan restoran Padang. UMKM kuliner merupakan sasaran utama dalam pengembangan transaksi QRIS di Sumsel.
 
Lebih lanjut Achmad Syamsuddin berharap Bank Sumsel Babel dapat berkontribusi untuk menjadi lebih baik. 
 
“Kami berharap ke depan menjadi bank besar, yakni dengan menjadi kebanggaan masyarakat baik dari ukuran sistem IT, SDM, dan lainnya. Kami akan berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan menurunkan kemiskinan dengan mendorong pertumbuhan UMKM,” tuturnya. 
 
Tak hanya fokus pada peningkatan kinerja, Bank Sumsel Babel juga disiplin menerapkan prinsip 3P, yakni people, process dan performance, terutama dalam menghadapi gejolak ekonomi (resesi).
 
"Selama pandemi, kami fokus kepada karyawan dan nasabah agar terhindar dari covid-19. Kami berupaya untuk selalu menjaga dengan menerapkan aturan-aturan yang ada. Ke depannya, kami akan lebih ke arah digital, tetap ada cabang nasional, dan selanjutnya kami tetap menjaga performance yang sudah menjadi target hingga Desember 2020,” kata Achmad Syamsuddin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan