"Ada wacana premium dihilangkan, bagi saya ini enggak masalah," kata Kardaya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Juni 2020.
Namun politikus Partai Gerindra ini menilai jika premium dihapus, pemerintah harus menjamin produk pengganti lebih ramah lingkungan. Di sisi lain, BBM pengganti juga harus murah lantaran premium disubsidi oleh pemerintah.
Ia pun berharap jika premium tidak lagi beredar, harga pertamax juga mesti diturunkan "Tinggal dihitung oleh pemerintah, maka yang lebih baik apakah pertamax diturunkan dari Rp10 ribu menjadi Rp8 ribu atau premium tidak dihilangkan, dan kita tetap menyubsidi barang yang merusak lingkungan," jelas Kardaya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi VII Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo. Menurut dirinya sepanjang ada produk pengganti dengan harga yang sama atau murah, maka penghapusan premium tidak menjadi masalah.
"Asalkan ada penggantinya dengan harga yang sama. Jangan langsung menghilangkan dan menambah beban, karena suasana kebatinan kita sedang tidak menentu," ucap Sartono.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui adanya rencana jangka panjang untuk menghapus premium. Arifin mengatakan premium akan digantikan dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Untuk ke depannya karena negara maju sudah gunakan standar-standar baru untuk mengurangi emisi, akan ada pergantian untuk menggunakan energi yang lebih bersih yang dampaknya bisa meringankan beban lingkungan," kata Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News