"Kita tidak bisa berharap banyak lagi dengan impor, karena kita menghadapi current account deficit atau defisit neraca perdagangan yang membuat tekanan super hebat pada anggaran pemerintah," ujar Arimin dikutip dari Antara, Rabu, 1 Juli 2020.
Ia menyebutkan, kenapa Indonesia harus fokus pada produk dalam negeri, karena wabah pandemi covid-19 ini belum selesai.
"Jika kita bertransaksi dengan negara-negara yang juga menghadapi wabah covid-19, dan dikhawatirkan akan memunculkan episentrum baru penyebaran virus melalui perdagangan luar negeri," katanya.
Armin menjelaskan, sebagai warga Indonesia yang baik dan harus bangga, serta selalu mencintai produk di dalam negeri. Siapa lagi yang akan menghargai produk Indonesia, kalau bukan warga negaranya sendiri.
"Sehubungan dengan itu, marilah mencintai produk dalam negeri sendiri, dari pada membeli produk dari negara asing," katanya.
Menurut dia, produk dalam negeri lebih baik, lebih berkualitas, tahan lama, terjamin, serta lebih terpercaya bila dibandingkan produk impor.
"Kita harus menghargai dan mencintai produk dalam negeri. Karena inilah modal kita untuk menjadi bangsa yang kuat, mandiri pangan, mandiri energi, mandiri di sektor kelautan, dan mandiri dalam membangun, serta memacu pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujar calon doktor ekonomi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News