Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Foto : SKK Migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Foto : SKK Migas.

Terimbas Pandemi, Investasi Hulu Migas Disunat

Suci Sedya Utami • 11 Juni 2020 13:09
Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) merevisi target investasi di sektor hulu migas di 2020.
 
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan faktor rendahnya harga minyak dan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di tengah pandemi covid-19 turut berdampak pada besaran investasi sektor hulu migas. Hingga Mei, realisasi investasi hulu migas sebesar USD3,93 miliar.
 
"Investasi awalnya ditargetkan USD13,8 miliar, namun berdasarkan kondisi saat ini kami melihat capaian maksimal di angka USD11,8 miliar," kata Dwi dalam keterangan resminya, Kamis, 11 Juni 2020.

Kendati turun, SKK Migas melakukan beberapa upaya untuk memaksimalkan investasi hulu migas di antaranya tetap melakukan open data dan promosi open area, menjaga keekonomian wilayah kerja, efisiensi biaya, dan memaksimalkan One Door Service Policy untuk mempercepat perizinan. Dwi berharap langkah-langkah ini dapat membantu Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk memaksimalkan kinerjanya disaat sulit seperti ini.
 
Selain target investasi, SKK Migas juga melakukan penyesuaian terhadap target lifting minyak sebesar 705 ribu barel per hari (bph) dari target dalam Anggaran Pendapatan Negara (APBN) sebesar 775 ribu bph. Angka tersebut bahkan jauh lebih rendah dibanding skenario terburuk APBN yang menilai penurunan lifting menjadi 735 ribu bph.
 
"Selain itu untuk produksi gas, turunnya tingkat penyerapan gas oleh pembeli membuat target produksi ikut turun hingga 15 persen," ujar Dwi.
 
Hingga Mei, realisasi lifting tercatat mencapai 1,712 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak 701 ribu bph dan lifting gas 5.658 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara 1.010 ribu boepd. Realisasi lifting migas ini mencapai 90 persen dari target APBN yang sebesar 1,946 juta boepd.
 
Dengan adanya penyesuaian-penyesuaian target tersebut, SKK Migas berupaya untuk menjamin proyek-proyek yang akan onstream atau beroperasi di tahun ini tetap berjalan tepat waktu. Untuk Kuartal III 2020, SKK Migas menargetkan lima proyek migas akan onstream yaitu Lapangan MSTB Fase-1 Wilayah Kerja (WK) Malacca Strait, Lapangan Cantik WK Belida, Kompresor Betung dan SKG-19 Musi Timur WK Indonesia Pt. Pertamina EP, Lapangan Meliwis WK Madura Offshore, dan Lapangan Peciko 8A WK Mahakam.
 
"Kami optimistis dengan adanya tambahan produksi dari proyek-proyek ini dapat membantu tercapainya target lifting akhir tahun," tutur Dwi.
 
Sejauh ini, dari lima proyek yang sudah onstream di 2020, SKK Migas mencatat adanya potensi penambahan produksi migas hingga 3.182 bph untuk minyak dan 109,5 mmscfd untuk gas. Dwi menambahkan saat ini tidak ada lapangan yang dimatikan, namun diakui tingkat produksinya memang melambat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan