Jakarta: Dalam B20-G20 Dialogue Digitalization Task Force, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mendorong pemangku kepentingan, baik publik dan privat untuk memperkuat transformasi ekonomi berbasis digital.
Ia berujar digitalisasi akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang besar di tahun-tahun mendatang dan diperkirakan nilai valuasi pasar digital tumbuh hingga triliunan dolar AS.
"Dunia saat ini dan seterusnya akan didigitalkan. Valuasi pasar transformasi digital diproyeksikan tumbuh dari sekitar USD520 miliar di 2021 menjadi lebih dari USD1,24 triliun di 2026," tuturnya dalam keterangan resmi, Jumat, 8 Juli 2022.
Bahkan, Menkominfo menyatakan ada potensi perluasan bisnis berbasis digital dalam waktu dekat dengan adanya inovasi digital. "Diperkirakan juga 70 persen penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis berbasis digital di 2030," tambahnya.
Penciptaan itu di antaranya diproyeksikan melalui aplikasi mobil tanpa pengemudi, meningkatkan portabilitas untuk identitas digital melalui web 5.0 dan lainnya.
Terlepas dari potensi pemanfaatan teknologi yang menjanjikan, Johnny menilai ekosistem digital perlu memperhatikan beragam tantangan yang ada. Salah satu masalah yang disoroti ialah kesenjangan digital
"Hanya 20 persen orang yang memiliki akses untuk terhubung ke internet di negara-negara kurang berkembang dan kesenjangan gender di industri digital masih berlanjut di seluruh dunia," ungkapnya.
Oleh karena itu, Menkominfo mendorong upaya bersama secara serius dalam menjembatani kesenjangan yang ada. Terutama di tengah pandemi covid-19 dan situasi geopolitik yang sedang berlangsung.
Johnny menjelaskan, Kementerian Kominfo sebagai pengampu Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) akan memfokuskan diskusi pada tiga isu prioritas untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Diskusi pada isu prioritas pertama membahas konektivitas dan pemulihan pascapandemi covid-19. Ini bertujuan menyoroti pentingnya infrastruktur digital yang tangguh dan aman. tuturnya.
Adapun pembahasan pada isu prioritas kedua menekankan soal pentingnya memiliki keterampilan digital dan literasi digital. Dalam isu prioritas ketiga berfokus aliran data yang meliputi keabsahan, transparansi, dan timbal balik untuk mempromosikan tata kelola data yang koheren.
Selain pembahasan tiga isu prioritas, Menkominfo mengharapkan Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan deliverable konkret yang akan mendukung perbaikan dunia serta panduan bagi kelompok kerja ekonomi digital.
Ia berujar digitalisasi akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang besar di tahun-tahun mendatang dan diperkirakan nilai valuasi pasar digital tumbuh hingga triliunan dolar AS.
"Dunia saat ini dan seterusnya akan didigitalkan. Valuasi pasar transformasi digital diproyeksikan tumbuh dari sekitar USD520 miliar di 2021 menjadi lebih dari USD1,24 triliun di 2026," tuturnya dalam keterangan resmi, Jumat, 8 Juli 2022.
Bahkan, Menkominfo menyatakan ada potensi perluasan bisnis berbasis digital dalam waktu dekat dengan adanya inovasi digital. "Diperkirakan juga 70 persen penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis berbasis digital di 2030," tambahnya.
Penciptaan itu di antaranya diproyeksikan melalui aplikasi mobil tanpa pengemudi, meningkatkan portabilitas untuk identitas digital melalui web 5.0 dan lainnya.
Terlepas dari potensi pemanfaatan teknologi yang menjanjikan, Johnny menilai ekosistem digital perlu memperhatikan beragam tantangan yang ada. Salah satu masalah yang disoroti ialah kesenjangan digital
"Hanya 20 persen orang yang memiliki akses untuk terhubung ke internet di negara-negara kurang berkembang dan kesenjangan gender di industri digital masih berlanjut di seluruh dunia," ungkapnya.
Baca juga: B20 Dorong Digitalisasi yang Adil dan Inklusif |
Oleh karena itu, Menkominfo mendorong upaya bersama secara serius dalam menjembatani kesenjangan yang ada. Terutama di tengah pandemi covid-19 dan situasi geopolitik yang sedang berlangsung.
Johnny menjelaskan, Kementerian Kominfo sebagai pengampu Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) akan memfokuskan diskusi pada tiga isu prioritas untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Diskusi pada isu prioritas pertama membahas konektivitas dan pemulihan pascapandemi covid-19. Ini bertujuan menyoroti pentingnya infrastruktur digital yang tangguh dan aman. tuturnya.
Adapun pembahasan pada isu prioritas kedua menekankan soal pentingnya memiliki keterampilan digital dan literasi digital. Dalam isu prioritas ketiga berfokus aliran data yang meliputi keabsahan, transparansi, dan timbal balik untuk mempromosikan tata kelola data yang koheren.
Selain pembahasan tiga isu prioritas, Menkominfo mengharapkan Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan deliverable konkret yang akan mendukung perbaikan dunia serta panduan bagi kelompok kerja ekonomi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News