Bahan baku ini akan digunakan untuk memproduksi produk bahan kimia dan plastik seperti Bio-Polyethylene (PE), Bio-Polypropylene (PP), Bio-Polyvinyl Chloride (PVC), dan Bio-Solution Styrene Butadiene Rubber (SSBR) dalam upaya mendukung Chandra Asri menuju produksi bahan baku polimer berkelanjutan.
Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan proyek HVO merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mewujudkan komitmennya dalam bisnis dan operasional berkelanjutan sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai kontribusi dalam mitigasi perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan sumber bahan baku Bio-Naphtha yang dapat dicampur di dalam Olefin Cracker Plant menjadi monomer, untuk selanjutnya diolah menjadi bahan baku plastik berbasis nabati," ujar Erwin dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Agustus 2022.
Di samping itu nantinya fasilitas ini dapat memproduksi energi alternatif untuk menggantikan bahan baku fosil yang sejalan dengan Peta Jalan Gas Rumah Kaca yang tengah dikembangkan.
"Sebagai mitra pertumbuhan, Chandra Asri ingin mengambil peranan dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi emisi karbon, dan mendukung percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)," paparnya.
Baca juga: 5 Inovator Lokal Siap Benahi Tata Kelola Sampah Plastik di Asia Tenggara |
Dalam kerja sama ini, Chandra Asri berperan untuk mengembangkan investasi, pengadaan informasi mengenai lahan, serta memasok hidrogen. Selain investasi, LX International akan berperan dalam studi investigasi pasar terkait produk dan pasokan bahan baku.
Proyek HVO ini akan memiliki kapasitas sebesar 300 ribu sampai 500 ribu ton per tahun dan letaknya berdekatan dengan kompleks petrokimia Chandra Asri di Cilegon, Banten, sehingga rencana sinergi operasional dapat dengan mudah terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News