Direktur dan Chief EB & Syariah Distribution Manulife Indonesia Karjadi Pranoto
Direktur dan Chief EB & Syariah Distribution Manulife Indonesia Karjadi Pranoto

Apa Itu Asuransi Syariah dan Tips Memilihnya

Rosa Anggreati • 31 Oktober 2022 16:52
Jakarta: Selain produk asuransi konvensional, masyarakat dapat memilih asuransi syariah. Apa perbedaan asuransi syariah dengan konvensional?
 
Direktur dan Chief EB & Syariah Distribution Manulife Indonesia Karjadi Pranoto menjelaskan asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara para pemegang polis (peserta), yang dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan dana tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan prinsip syariah.
 
Asuransi jiwa syariah pada dasarnya sama dengan asuransi konvesional. Namun terdapat perbedaan yaitu di asuransi jiwa syariah terdapat prinsip dasar asuransi syariah sesuai kaidah syariah, di antaranya harus halal, ada pengawasnya, terdapat prinsip share risk saling tolong menolong atau berbagi dengan sesama peserta.

"Di asuransi syariah ada yang namanya dana tabarru, yaitu semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata bertujuan komersial atau sumbangan. Dana ini digunakan sebagai sumber pembayaran klaim jika ada peserta lain yang mengalami risiko atau musibah," kata Karjadi Pranoto.  
 
Prinsip tersebut tidak terdapat pada asuransi konvensional. Karjadi menyebutkan kalau asuransi konvensional risikonya 'ditransfer' ke perusahaan asuransi.
 
Selain itu terdapat sejumlah keunggulan lain yang dimiliki oleh asuransi syariah dibandingkan asuransi konvensional, yaitu nasabah bisa mendapatkan surplus underwriting (dana tabarru dibagikan kepada semua pemegang polis karena dananya tidak terpakai), dan bisa punya uang pertanggungan setinggi mungkin.
 
Asuransi syariah pun bersifat universal. Semua orang bisa menggunakan, tidak terbatas hanya untuk muslim. Bahkan, sejumlah pemegang polis asuransi syariah yang non muslim mengaku menggunakan asuransi ini karena punya prinsip tolong menolong sesama pemegang polis.
 
Karjadi mengimbau masyarakat tak perlu khawatir memiliki polis asuransi syariah. Sebab, asuransi syariah diawasi oleh OJK dan Dewan Pengawas Syariah yang memastikan produk yang dijual sesuai dengan konsep syariah, serta pengelolaan dana pun diawasi. 
 
Apalagi tren syariah belakangan ini kian meningkat. Premi bruto tahun 2021 dibandingkan 2020 terjadi kenaikan 39,1 persen secara industri. Walau market share syariah kecil sekitar 6 persen, potensinya besar karena Indonesia negara muslim terbesar di dunia, dan literasi syariah di Indonesia semakin terbuka.
 
Melihat potensi besar industri syariah, bagi Anda yang hendak memiliki asuransi jiwa syariah, Karjadi membagikan tipsnya sebagai berikut.
 
1. Perhatikan latar belakang perusahaan penyedia jasa asuransi syariah, risk base capital (RBC) perusahaan tersebut seperti apa, karena OJK telah mengatur batas RBC untuk asuransi syariah yang masuk kategori sehat.
 
2. Pastikan produk asuransi sesuai dengan kebutuhan
 
3. Sesuaikan dengan budget.
 
Untuk membantu Anda mengatur keuangan dengan bijak, dan mendapatkan edukasi finansial, silakan klik Manulife Indonesia. Follow juga akun Twitter dan Instagram @doit_metrotv untuk mendapatkan informasi terkini.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan