Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Foto : PLN.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Foto : PLN.

PLN Teken 4 Kerja Sama Strategis untuk Percepat Transisi Energi Bersih

Annisa ayu artanti • 25 Maret 2022 11:38
Jakarta: PT PLN (Persero) dalam forum Energy Transition Working Group 1 (ETWG) mengeksekusi kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Keempat kesepakatan kerja sama tersebut adalah MoU Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
 
Kedua, PLN melakukan Power Purchase Agreement (PPA) dua proyek yaitu pengembangan PLTS di Bali bersama Medco Power dan juga pengembangan PLTM Kukusan-2 5,4 MW di Lampung dengan Arkora Energi Baru. PLN juga melakukan financial close PLTM Sukarame dengan kapasitas tujuh megawatt (MW) di Lampung oleh Lampung Hydroenergy. Kerja sama strategis ketiga juga dilakukan dalam sektor renewable energy certificate dari PLN ke enam perusahaan sebesar lebih dari 500 MWh per tahun dari pembangkit EBT milik PLN.
 
Keempat, PLN melakukan MoU dengan Yayasan World Wide Fund (WWF) tentang asistensi teknis dalam meningkatkan kualitas standar lingkungan sosial dan proyek infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, melalui kesepakatan kerja sama strategis untuk mengurangi emisi global sebagai simbol pengembangan EBT, saat ini menjadi fokus utama PLN. Dalam mengembangkan EBT dan menjalankan agenda transisi energi PLN membuka peluang kerja sama dengan semua pihak.
 
"Ke depan pengembangan EBT dan upaya pengurangan emisi menjadi fokus semua pihak dalam mengurangi emisi global. Kerja sama ini sebagai komitmen nyata dari hasil pertemuan ETWG pertama ini," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, 25 Maret 2022.
 
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
 
Menurutnya, dampak perubahan iklim tak hanya berdampak pada iklim tetapi juga terhadap ekonomi. Maka, pengurangan emisi untuk iklim yang lebih baik menjadi langkah penting yang perlu diusung bersama-sama.
 
"Tantangan ke depan adalah teknologi dan pendanaan. Apa yang bisa kita lakukan untuk bersinergi secara nasional harus terus dikembangkan. Kerja sama dengan dunia internasional juga terus kita perluas agar kita bisa menjadi leader dalam proses ini," ujar Arifin.
 
Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury juga menjelaskan langkah kerja sama strategis ini sangat penting. Kementerian BUMN sangat mendukung PLN untuk bisa membangun langkah pengurangan emisi global.
 
"Ini diharapkan dengan berbagai perbaikan bisnis model dan pengembangan implementasi EBT dan pengurangan emisi karbon bisa menjadi daya tarik semua pihak untuk bisa bekerja sama dengan PLN," pungkas Pahala.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan