Ilustrasi BBM jenis Pertalite - - Foto: MI/ Supardji Rasban
Ilustrasi BBM jenis Pertalite - - Foto: MI/ Supardji Rasban

Banyak Peminat, Pertamina Diminta Amankan Pasokan Pertalite

Media Indonesia.com • 10 Maret 2022 12:15
Jakarta: Dewan Energi Nasional (DEN) meminta PT Pertamina (Persero) mengamankan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite. Pasalnya, BBM dengan kadar oktan (RON) 90 ini paling murah dan paling banyak diminati masyarakat.
 
Sepanjang 2021, konsumsi pertalite mencapai 23 juta Kiloliter (KL), naik 30 persen dibandingkan 2020 yang tercatat 18 juta KL. Peningkatan penggunaan BBM Pertalite itu buntut dari masyarakat yang cenderung lebih memilih bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
 
Anggota DEN Satya Wira Yudha mengatakan dalam upaya mengamankan pasokan pertalite diperlukan penegakan hukum dari aparat keamanan agar tidak terjadi kelangkaan. Langkah ini juga penting untuk mencegah adanya potensi tindakan dari pihak yang ingin mengambil keuntungan sepihak seperti mengoplos atau penimbunan BBM.  

“Pengaturan penggunaan pertalite itu jadi kepentingan bersama. Penegakan hukum oleh aparat ini bisa langsung melakukan tindakan, peranan penegak hukum sangat besar. Jangan sampai ada upaya penimbunan,” ujar Satya saat diskusi secara virtual yang dikutip Kamis, 10 Maret 2022.
 
Menurut Satya, penegakan hukum (law enforcement) akan menjadi kunci supaya tidak terjadi penyelewengan di lapangan. Satya tidak menampik apabila ada komoditas yang sama tetapi memiliki dua harga yang berbeda, pasti ada saja yang ingin memanfaatkan perbedaan harga tersebut untuk keuntungan sendiri.
 
“Itu yang harus mendapatkan sorotan dari penegak hukum agar tidak ada orang berebut, dan chaos,” terang dia.

 
Potensi penyalahgunaan pertalite cukup tinggi apalagi harganya paling murah dibandingkan pesaing. Di sisi lain, harga pertalite juga tak pernah naik sejak  tiga tahun lalu.  Pada 5 Januari 2019, Pertamina bahkan menurunkan harga pertalite dari Rp7.800 menjadi Rp7.650 per liter untuk wilayah Jadebotabek.  
 
"Sejauh ini belum terlihat dan mendengar kelangkaan yang menimbulkan masalah sosial tinggi. Dengan demikian, yang diperlukan adalah pertalite benar-benar digunakan oleh mereka yang membutuhkan," tambah Satya.
 
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi juga meminta Pertamina memastikan keandalan dan ketersediaan BBM di dalam negeri.
 
Dia mengakui, sejauh ini belum ada laporan kelangkaan BBM yang diterima YLKI sehingga diyakini BBM di Tanah Air termasuk jenis Pertalite yang paling banyak penggunanya masih aman.
 
“Saya kira pasokan cukup baik, tidak ada kelangkaan.  Hanya saja pengawasannya memang harus diperkuat untuk mencegah adanya oknum yang menyalahgunakannya karena harga BBM jenis lain kan tinggi,” katanya.
 
Tulus juga mensinyalir, kendati harga BBM jenis RON 98 (Pertamax Turbo), Dexlite dan Pertadex sudah dinaikkan, konsumen tidak akan serta merta turun kelas ke Pertalite. Kalaupun ada kendaraan yang menurunkan kualitas bensinnya diperkirakan mereka akan menggunakan Pertamax (RON 92).

“Masing-masing ada segmentasinya. Hanya saja mungkin yang perlu ditekankan adalah agar kendaraan pribadi yang seharusnya menggunakan RON tinggi tidak menggunakan Pertalite,” ujar dia.  

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan