Realisasi investasi menunjukkan hasil menggembirakan terhitung bulan Januari hingga Maret 2022 yang mencapai nilai USD232 juta. Angka ini berhasil melewati realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar USD171 juta.
Realisasi PMA terbesar disumbang oleh sektor industri kimia dan farmasi, yakni mencapai USD136,499 ribu atau 63 persen dari total nilai investasi berdasarkan sektor investasi.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi menjelaskan sumbangan nilai investasi dari sektor kimia dan farmasi turut didukung upaya BP Batam mempersiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Internasional Sehat (KIS) di wilayah Sekupang. KEK Kesehatan tersebut akan berpusat di Rumah Sakit BP Batam - Sekupang dan area sekitarnya.
"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tidak perlu berobat ke luar negeri, di Batam sudah ada (Rumah Sakit BP Batam). Akan terus kita lakukan improvement, inovasi, dan perbaikan-perbaikan mutu SDM maupun peralatan kesehatan yang semakin modern," kata Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
Sementara itu, pertumbuhan investasi PMDN triwulan I tahun 2022 mengalami penurunan.
"Meskipun untuk PMDN turun, kita optimistis PMA bergerak naik di angka cukup signifikan. Ini tentu menambah amunisi dan semangat kita. Sinyal positif untuk kebangkitan ekonomi Batam," ucap Rudi.
Lebih rinci Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menjelaskan PMA pada tahun 2022 didominasi oleh investasi di sektor industri kimia dan farmasi, yakni 12 proyek dengan nilai investasi USD136,499 ribu.
Kemudian, di bidang industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam sebanyak 62 proyek, dengan nilai investasi USD50,302 ribu.
Ada juga investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, sebanyak 50 proyek dengan nilai USD10,64 ribu.
Kemudian investasi bidang perdagangan dan reparasi, sebanyak 53 proyek dengan nilai investasi USD9,85 ribu. Demikian juga perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebanyak 23 proyek dengan nilai investasi USD9,15 ribu.
Nilai realisasi investasi yang positif ini simultan didukung geliat pembangunan yang masif digeber oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi. Penataan dan pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan turut menambah kenyamanan dan kemudahan bagi investor dan masyarakat Batam.
Muhammad Rudi yang juga menjabat Wali Kota Batam dinilai turut menciptakan harmonisasi koordinasi manajerial kedua instansi makin klop, sehingga berjalan dengan padu, pembangunan merata pun mampu dipacu.
Terlebih saat pandemi covid-19 melanda, geliat ekonomi di Batam justru bertumbuh. Sepanjang tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Batam bertengger di tempat tertinggi di Provinsi Kepri, mencapai 4,75 persen.
Angka tersebut mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya di angka 3,69 persen, dan Provinsi Kepri hanya 3,43 persen. Nilai ekspor Batam pada April 2022, mencapai USD1,266 miliar. Angka ini naik 5,86 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, capaian Batam saat ini tidak lantas membuat Muhammad Rudi puas. Batam sebagai roda perekonomian Kepri ditargetkan terus berinovasi dan berimprovisasi guna memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi investor dan masyarakat.
"Kita berharap dengan terus dilakukannya peningkatan dan pengembangan infrastruktur di Batam, semakin meredanya pandemi covid-19, serta upaya program percepatan pembangunan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah akan semakin mendorong perluasan investasi di Batam. Ujungnya adalah tentu kesejahteraan masyarakat bisa tercapai karena lapangan kerja kian terbuka," kata Muhammad Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News