Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI R. Gerald S. Grisanto mengatakan, LPEI memiliki berbagai program strategis untuk mendorong sektor komoditas termasuk turunan kelapa sawit menjadi produk yang memiliki bernilai tambah. LPEI memiliki dua program strategis untuk mendukung para pelaku usaha menjadi eksportir berdaya saing.
"Melalui pemberdayaan Desa Devisa dan pelatihan Coaching Program for New Exporters. Setelah mendapatkan pelatihan yang komprehensif dan dinilai bankable, tidak menutup kemungkinan para eksportir juga akan difasilitasi untuk pameran bahkan pembiayaan dari LPEI," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 Juni 2022.
Gerald menambahkan, sejak kedua program itu dibentuk beberapa tahun lalu hingga kuartal I-2022, telah terdapat 61 desa yang tergabung dalam Program Desa Devisa. Selain itu, sebanyak 2.943 pelaku usaha juga telah mengikuti pelatihan ekspor melalui Coaching Program for New Exporters.
Dalam rangka mendukung sosialisasi 'sawit baik' yang diselenggarakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), LPEI turut berpartisipasi pada pameran dan menjadi salah satu narasumber di acara talkshow 'Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kampung Nusantara'.
LPEI menampilkan produk dari enam UMKM berorientasi ekspor yang merupakan mitra binaan antara lain CV Masagenah (Lidi Sawit dan Home Decor), Desa Devisa Kakao Jembrana (Biji Kakao Fermentasi), Desa Devisa Kopi Subang (Kopi), Desa Devisa Kopi dan Beras Banyuwangi (Kopi dan Beras), Desa Devisa Tenun Gresik (Sarung Tenun), dan Koperasi Energy Biomassa Indonesia (Palm Kernel Shell).
Produk ini memiliki keunikan karena memperhatikan aspek tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s Goals) dan juga ramah lingkungan. Pada kesempatan tersebut, LPEI menegaskan dukungannya melalui produk kakao dan kain yang dihasilkan Desa Devisa Kakao Jembrana dan Desa Devisa Gresik yang mengangkat aspek kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan para petani/pengrajin.
Selain itu, terdapat produk palm kernel shell yang dihasilkan Koperasi Energy Biomassa Indonesia, yang merupakan limbah industri pengolahan kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.
"Sinergi LPEI dan BPDPKS pada pameran yang diselenggarakan selama tiga hari ini merupakan wujud nyata kolaborasi lembaga dan institusi di bawah Kementerian Keuangan melalui program Jasa Konsultasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News