"Kami masih menyediakan pertalite tahun depan. Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menggunakan BBM sesuai kebutuhan dan sesuai spek kendaraannya," ungkapnya dilansir Mediaindonesia.com, Minggu, 26 Desember 2021.
Ia menegaskan Pertamina hanya berencana menghapus bahan bakar minyak dengan nilai oktan (Research Octane Number/RON) rendah 88 alias premium di 2022. Dengan demikian, masyarakat bisa beralih memakai BBM Pertalite dengan RON 90, atau jenis lain seperti Pertamax (92) dan Pertamax Turbo (98).
Irto melanjutkan, kebijakan untuk menghapus perlahan pemakaian premium merupakan keputusan pemerintah pusat.
"Keputusan penghapusan premium merupakan kewenangan Pemerintah. Saat ini masyarakat sudah mulai sadar dan menggunakan BBM berkualitas atau BBM yang sesuai dengan spek kendaraannya," ujarnya.
Pertamina, kata dia, juga terus mengedukasi dan akan memberikan benefit tambahan kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium secara bertahap. Langkah ini tecermin dengan membatasi outlet penjualan premium mulai tahun ini.
Menurutnya, sudah banyak negara yang sudah mulai meninggalkan penggunaan premium yang beroktan rendah. Tercatat, hanya ada empat negara di dunia yang masih mengonsumsi premium dengan RON 88, termasuk Indonesia. Pihaknya mendorong agar masyarakat Indonesia meninggalkan pemakaian BBM premium. Serta, mengimbau masyarakat untuk beralih memakai bahan bakar yang ramah lingkungan.
"Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5. Kita masih Euro 2," ucap Arifin beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News