Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi Indra Darmawan mengatakan, tahun lalu merupakan tahun yang berat karena semua negara berusaha untuk bertahan dari pandemi covid-19. Tahun ini yang merupakan tahun pemulihan, diproyeksi akan berlanjut pada 2022.
"Tahun depan sudah harus adjust new normal. New normal lah yang akan kita hadapi dan jalani tahun depan. Gambarannya, banyak yang meramalkan tahun depan ini agak lebih baik, ada optimisme yang kira-kira bisa memandu untuk bisa menjalani tahun depan ini lebih baik lagi," kata dia dalam webinar, Selasa, 28 Desember 2021.
Dengan pemulihan ekonomi, ia menyebut, kegiatan ekonomi dan mobilitas akan meningkat, sehingga permintaan akan barang dan jasa jug meningkat. Namun karena adanya disrupsi suplai, yang mengakibatkan kenaikan harga komoditas sehingga menjadi peluang bagi Indonesia.
"Ada optimisme pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia, diperkirakan juga Indonesia akan bisa mendapatkan berkah masih tingginya harga-harga komoditas di pasar dunia. Ini akan berimbas ke bidang shipping, diperkirakan harga-harga logistik dunia itu masih belum akan turun tahun depan," ungkapnya.
Selain itu, optimisme tercapainya target investasi pada 2022 juga didukung oleh pencapaian tahun ini. Sejak Januari hingga September, realisasi investasi tercatat Rp659,4 triliun atau sudah 73,3 persen dari target sehingga diyakini akan bisa dicapai sampai dengan akhir tahun ini.
"Kita masih tetap harus menanamkan optimisme ke depan, meski ke depan adalah era ketidakpastian yang bisa diduga dan memang sudah tidak pasti. Kita bisa menatap masa depan dengan lebih baik dan optimisme yang lebih baik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News