Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengungkapkan capaian tersebut di atas target yang sebesar Rp13 triliun. Nilai transaksi ini tercatat dalam hasil survei NielsenIQ Indonesia.
"Program Harbolnas terbukti sangat dinanti masyarakat, baik konsumen, juga pelaku usaha," kata Bima dalam siaran pers, Rabu, 29 Desember 2021.
Director of NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri memaparkan konsumen kian akrab dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang memang menggaungkan keunggulan kualitas produk lokal.
Fesyen, produk kecantikan, dan perawatan tubuh menjadi tiga kategori utama yang menumbang besar dalam transaksi Harbolnas kali ini. Namun pertumbuhan dari kategori kuliner juga cukup besar, pun dengan kebutuhan sehari-hari.
Transaksi luar Jawa meningkat
Fakta menarik lainnya adalah transaksi dari luar Jawa juga mengalami peningkatan. Transaksi dari luar Jawa mengalami pertumbuhan sebesar 42 persen seiring dengan peningkatan infrastruktur internet.
"Pertumbuhan saat ini selaras dengan kenaikan pengguna internet di Indonesia yang mencapai 32 persen sehingga mendorong pertumbuhan online shopper yang juga naik sebanyak 88 persen," kata Rusdi
Secara paralel, Harbolnas juga mendorong minat untuk menjadi entrepreneur baru, yakni pelaku usaha yang siap masuk ke industri digital.
Di sisi lain, konsumen masih membutuhkan dorongan untuk bisa melakukan pembelian seperti promo potongan harga dan gratis ongkos kirim.
"Meski nantinya mobilitas sudah kembali normal, e-commerce masih memiliki celah untuk bisa berkembang sangat pesat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News