Saat ini kasus harian Omicron di Indonesia masih terbilang rendah atau hanya 1.808 kasus. Sementara secara global, kasus harian meningkat menjadi 3,3 juta dengan angka kematian mencapai 8.000 jiwa.
"Indonesia masih rendah, namun kita memiliki kewaspadaan yang tinggi dengan tren kenaikan terutama omicron dari penularan yang sekarang sifatnya lokal," kata dia dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis, 27 Januari 2022.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran kabinet maupun otoritas terkait untuk meningkatkan vaksinasi dan booster. Meskipun begitu, pemerintah tetap akan menyiapkan strategi peralihan dari kondisi pandemi menjadi endemi.
"Transisinya akan terus kita kalibrasi, kita akan terus menggunakan semua instrumen kebijakan secara fleksibel karena path atau perjalanan ke endemi ini tidak smooth," ungkap dia.
Di samping itu, kata Sri Mulyani, pemerintah juga akan terus memperhatikan kemungkinan munculnya berbagai varian baru covid-19. Termasuk perkembangan produksi vaksin serta obat yang lebih ampuh dalam mengatasi penularan pandemi.
"Setiap negara juga terus mencoba-coba, jadi kita akan melihat termasuk perkembangan dari varian atau jenis virusnya, serta kemungkinan ditemukannya vaksin dan pengobatan lebih baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News