"Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak 2019," ungkap Jokowi, dalam pembukaan sidang tahunan MPR, DPR, & DPD Pidato Kenegaraan RI, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.
Di sisi lain, pemanfaatan kekayaan hayati laut secara bijak, akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi,dan energi. Demikian pula halnya dengan perkebunan Indonesia, antara lain kelapa sawit, yang telah terbukti menjadi pemasok terbesar CPO dunia.
Baca juga: FAO Akui Ketahanan Pangan Indonesia Tangguh saat Dunia Krisis |
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Institut Penelitian Padi Internasional (International Rice Research Institute/IRRI) mengakui sistem ketahanan pangan di Indonesia yang tangguh di tengah krisis pangan dan ketegangan geopolitik.
Tingginya ketahanan pangan Indonesia diwujudkan dalam bentuk penyerahan penghargaan bagi pemerintah Indonesia yang diberikan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2022.
"Ini adalah pencapaian yang sangat besar, dibuktikan dengan sistem pertanian-pangan tingkat tinggi, ketahanan pangan, tidak hanya beras tetapi juga pada komoditas lain, terutama di tengah kondisi ketegangan geopolitik," kata Jean Balie, dilansir Antara, Senin, 15 Agustus 2022.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi beras nasional dari 2019 konsisten berada pada level 31,3 juta ton, memenuhi kebutuhan beras Nasional sebesar 30 juta ton per tahun. Berdasarkan hitungan BPS, jumlah stok akhir beras di April 2022 tertinggi di angka 10,2 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News