Hal itu diungkapkan sandiaga saat membuka webinar pelatihan untuk pelaku UMKM dan pegiat wirausaha bertema ‘UMKM Go Digital: Optimalisasi Digitalisasi Agar Bisnis Terus Berinovasi’ yang digelar PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Kamis, 19 Agustus 2022.
Sandiaga mengungkapkan, dengan total lebih dari Rp 1.300 triliun dan menyumbang 7,5% PDB, sektor tersebut banyak ditopang oleh pelaku UMKM.
Sandiaga juga memaparkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekonomi negara didukung oleh sektor e-commerce yang didominasi oleh bisnis kuliner sebesar 42%, fashion sebesar 18%, dan kriya sebesar 15%.
Melihat potensi ekonomi yang besar ini, Sandiaga mengajak Sampoerna untuk berkolaborasi mendukung UMKM, khususnya dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
“Kami ingin mengajak Sampoerna dan SRC (Sampoerna Retail Community) untuk berkolaborasi melalui program unggulan KATA Kreatif (Kabupaten dan Kota Kreatif), Apresiasi Kreasi Indonesia, dan Anugrah Desa Wisata,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga menyebut beberapa program spesifik seperti Santri Digitalpreneur Indonesia dan Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif yang disebut sebagai WIDURI.
Sebagai informasi, SRC merupakan komunitas toko kelontong terbesar di Indonesia binaan Sampoerna yang berdiri pada tahun 2008. Komunitas ini memiliki jumlah anggota lebih dari 165 ribu toko kelontong dan 6.000-an paguyuban yang tersebar di seluruh provinsi di tanah air.
Sandiaga meminta peserta SRC ikut membantu pemerintah menjaga kebangkitan ekonomi, mengatasi inflasi.
“Bagaimana harga bahan pokok yang meningkat, sembako yang semakin berat itu bisa kita berikan solusi agar lebih terjangkau harganya dan terdistribusi dengan lebih merata dan adil untuk memperluas lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandi.
Direktur PT PT SRC Indonesia Sembilan Rima Tanago mengatakan, pihaknya fokus dalam pembinaan toko kelontong, menitikberatkan pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait pentingnya pemulihan sektor ekonomi Indonesia melalui digitalisasi.
"Kami melihat bahwa toko kelontong adalah sektor ekonomi riil yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia dan masih memiliki begitu banyak potensi untuk dikembangkan. Oleh karena itu, kami dari Sampoerna dan juga SRC berkomitmen untuk menyediakan edukasi, bimbingan, pelatihan, dan platform digital untuk membantu UMKM mengembangkan bisnisnya,” ujar Rima.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada 2020, Rima menyebut gerai toko SRC berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar Rp 69,3 triliun per tahun.
Sebanyak 57% pemilik toko kelontong SRC adalah perempuan yang diberdayakan untuk program pengembangan tersebut. Selain itu, Pojok Lokal menjadi wadah untuk memasarkan produk-produk UMKM.
“Kami yakin aplikasi AYO SRC, AYO Kasir, dan juga Pojok Bayar memberikan manfaat bagi pelaku UMKM. Aplikasi itu dapat digunakan oleh anggota SRC dan seluruh toko kelontong di Indonesia,” kata Rima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News