Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan penghematan didapat dari penyesuaian harga pertalite dan solar.
"Secara hitungan, total penghematan anggaran subsidi atau kompensasi untuk pertalite dan solar subsidi hingga akhir 2022 adalah sekitar Rp33,23 triliun," kata Komaidi melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 Oktober 2022.
Dia membeberkan rincian penghematan dari penyesuaian harga pertalite hingga akhir 2022 sebesar Rp23,43 triliun. Sementara itu, penghematan dari solar mencapai Rp9,8 triliun.
Baca juga: Erick: Indonesia harus Bisa Produksi Bioetanol Mengatasi Impor BBM |
Menurut Komaidi, penghitungan ini mempertimbangkan penambahan kuota pertalite menjadi 29,91 kl dan solar menjadi 17,83 kl pada 3 Oktober 2022. Harga pertalite disesuaikan menjadi Rp10 ribu per liter dan solar menjadi Rp6.800 per liter.
Pihaknya menghitung masih terdapat kebutuhan tambahan anggaran kompensasi BBM sekitar Rp29,49 triliun. Meski demikian, belum terlihat potensi penurunan harga pertalite dan solar dalam waktu dekat.
Menurut Komaidi, kemungkinan penurunan harga masih bisa terjadi. Khususnya, jika pemerintah fokus memperbaiki daya beli dan mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi pascapandemi.
"Akan tetapi, jika objektif pemerintah menjaga kesehatan dan produktivitas APBN 2022, peluang penurunan harga untuk kedua jenis BBM tersebut relatif kecil," kata Komaidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News