"Masyarakat Turki masih ada yang belum paham mengenai Indonesia. Karena ini parlemen saya pikir selain G to G, perlu ikut mendorong kerja sama melalui komunikasi lewat diplomasi people to people," kata Rachmat Gobel, usai acara Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan oleh Kedubes RI di Ankara, dilansir Antara, Kamis, 15 September 2022.
Baca juga: Rachmat Gobel: Rempah dan Kuliner Kekuatan Ekonomi Nasional |
Menurut Rachmat Gobel, melalui komunikasi dengan diplomasi 'dari hati ke hati' parlemen diharapkan mampu membantu meningkatkan kerja sama Indonesia-Turki, khususnya di bidang manufaktur seperti di sektor alat elektronik, kesehatan, dan pertahanan.
"Kita memang perlu banyak belajar dari Turki, misalnya bidang industri pertahanan," ucapnya.
Melalui diplomasi oleh parlemen itu, katanya, diharapkan Pekerjaan Rumah (PR) dalam peningkatan hubungan kedua negara makin terwujud, khususnya kerja sama di bidang manufaktur yang dinilainya sangat potensial.
"Turki kan bergabung dengan organisasi perdagangan dengan Eropa. Ini bisa menjadi pintu masuk produk Indonesia," ungkapnya.
Sejak hubungan diplomatik Indonesia-Turki pada akhir 1950-an, hubungan kerja sama kedua negara terus meningkat. Di bidang perdagangan, saat ini total nilainya perdagangan kedua negara mencapai USD2,16 miliar. Nilai perdagangan bilateral tersebut ditargetkan akan mencapai USD10 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News