Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Realisasi Bansos Rp176,3 Triliun, Tapi Konsumsi Masyarakat Masih Negatif

Eko Nordiansyah • 08 November 2020 14:50
Jakarta: Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2020 dinilai masih stagnan karena masih negatif 4,04 persen. Padahal, pemerintah telah menggelontorkan anggaran bantuan sosial (bansos) mencapai Rp176,38 triliun.
 
Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, penyebab rendahnya konsumsi rumah tangga lantaran konsumsi di sektor makanan dan minuman yang masih terbatas. Di kuartal III, sektor ini kontraksi 0,69 persen.
 
"Katakanlah makanan minuman masih rendah meskipun bergeser sedikit tetap berada pada minus. Ini menunjukan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari karena masih negatif," kata dia dalam video conference di Jakarta, Minggu, 8 November 2020.

Tauhid menambahkan, realisasi bansos yang sifatnya sembako maupun nonsembako tidak mampu mengerek sektor makanan minuman menjadi lebih tinggi. Padahal makanan minuman ini menjadi penyumbang konsumsi yang paling besar dibandingkan lainnya.
 
"Artinya kalau sudah menyasar sebagian penduduk kenapa tidak optimal konsumsi khususnya makanan minuman, padahal itu kebutuhan pokok. Saya melihat ada persoalan berkaitan dengan sasaran data yang tidak benar, jumlah yang tidak memadai," jelas dia.
 
Bukan hanya itu, perlambatan konsumsi rumah tangga juga dipengaruhi konsumsi kelas menengah yang masih terbatas. Ini terlihat dari konsumsi transportasi dan komunikasi yang minus 11,56 persen, serta restoran dan hotel minus 10,9 persen.
 
"Kelas menengah yang menghabiskan anggarannya untuk transportasi komunikasi, serta ke tempat wisata, kemudian masyarakat yang bepergian termasuk ke restoran maupun hotel masih tetap negatif," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan