Awalnya Chevron sepakat untuk melanjutkan investasi di sisa akhir masa kontraknya hingga Agustus 2021. Pengeboran pun bakal dilakukan mulai November 2020 pada 11 sumur dengan investasi yang dikeluarkan sebesar USD11 juta.
"Rencananya akan ada 11 sumur dibor di tahun ini di akhir November atau awal Desember, ada dua rig dan tahun depan menjadi enam rig," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam konferensi pers virtual, Jumat, 23 Oktober 2020.
Sementara tahun depan sumur yang akan dibor sebanyak 107 dengan perkiraan investasi sebesar USD143 juta. Investasi yang dikeluarkan untuk pengeboran hingga Juli 2021 akan mencapai USD154 juta.
Pengeboran dilakukan oleh CPI untuk menahan potensi penurunan produksi sebelum PT Pertamina (Persero) masuk menggantikan CPI di tahun depan. Dengan adanya pengeboran yang dimulai tahun ini diharapkan akan menambah produksi minyak sebesar 500 barel per hari (bph) serta ditahun depan sebesar 5.000 bph.
Di sisi lain, Pertamina hingga kini belum memastikan mitra yang akan digandeng untuk mengelola blok tersebut. Namun demikian, Pertamina diharapkan melanjutkan kegiatan di blok tersebut dengan lebih baik.
"Mitranya tanya ke Pertamina, sejauh ini kami belum dapat laporan," jelas Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News