Nicke menduduki peringkat ke-25 dari 100 wanita paling berpengaruh di dunia atau The World's 100 Most Powerful Women versi Forbes. Menanggapi ini, Nicke mengatakan baginya hal ini dapat tercapai karena kinerja seluruh tim Pertamina, baik pekerja maupun level top manajemen.
"Banyak target dan tanggung jawab yang harus dilakukan Pertamina untuk mencapai visi perusahaan sebagai perusahaan energi kelas dunia. Satu per satu tantangan dapat kami lampaui dengan kerja sama tim yang amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan juga kolaboratif," ujar Nicke, dalam keterangan resminya, Rabu, 9 Desember 2020.
Ia menambahkan tantangan ke depan tidak akan lebih mudah, terutama karena hampir semua lini bisnis harus bangkit pascapandemi covid-19. Pertamina, sebagai bagian dari Indonesia akan terus berperan aktif dalam mendorong bangkitnya perekonomian Indonesia.
"Selain menjalankan penugasan dari pemerintah, kami juga memastikan setiap program yang kami jalankan dapat menjadi multiplier effect bagi sektor lainnya sehingga dapat menggiatkan perekonomian nasional, mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja. Semoga ini dapat membantu Indonesia pulih dari pandemi covid-19," tambahnya.
Baca: Sri Mulyani dan Bos Pertamina Jadi Perempuan Paling Berpengaruh versi Forbes
Nicke berharap apresiasi ini dapat meningkatkan kepercayaan internasional kepada Pertamina yang terus memastikan bisnisnya dapat berjalan secara berkelanjutan sesuai aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik (Environment, Social & Governance/ESG Framework).
"Karena untuk bisa menjalankan bisnis secara berkelanjutan, ketiga aspek ESG tersebut menjadi perhatian khusus bagi kami," pungkasnya.
Berdasarkan daftar Forbes, pada 25 besar terdapat sejumlah tokoh dunia, di antaranya Kanselir Jerman Angela Merkel, Chief of European Central Bank, Christine Lagarde, Calon Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris.
Bersama ke tiga tokoh ini, terdapat pula CEO Perusahaan Global dan Entertainer dunia, seperti Direktur Microsoft Amy Hood, CEO Temasek Ho Ching, hingga maupun Direktur Royal Dutch Shell Jessica Uhl.
Dalam ulasannya, Forbes menulis, Nicke dipercaya pemerintah Indonesia untuk memimpin BUMN terbesar di negeri ini. Pada Juni 2020, pemerintah bahkan menyebut bahwa Nicke masih yang terbaik untuk memimpin Pertamina dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik. Hal ini terlihat dari kinerja 2019, Pertamina membukukan pendapatan hampir USD55 miliar dan laba sekitar USD2,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News