Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan pemerintah ingin mempercepat penyaluran kartu prakerja sebagai program semi bantuan sosial (bansos).
"Pemerintah ingin lebih percepat penyaluran bansos ke masyarakat melalui prakerja. Sistem sudah siap sampai dengan 900 ribu per batch dan bisa dilakukan per minggu," katanya dalam video conference di Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021.
Sayangnya untuk semester I-2021 ini, pemerintah baru mengalokasikan anggaran program kartu prakerja sebesar Rp10 triliun. Anggaran ini digunakan untuk menerima peserta di enam gelombang yang telah dimulai sejak gelombang 12 lalu.
"Di rapat komite menyampaikan Rp10 triliun pertama kita berikan sampai dengan enam batch ke depan dulu, baru nanti melihat keadaan bila diperlukan bisa mempercepat Rp10 triliun kedua tanpa menunggu semester II," ungkapnya.
Sekedar diketahui, pemerintah sejatinya menambah alokasi anggaran program kartu prakerja hingga Rp20 triliun. Anggaran ini meningkat dua kali lipat dari tahun lalu. Namun Rudy menyebut, realisasinya masih menunggu evaluasi program kartu prakerja tahun ini.
"Tergantung keputusan Komite Cipta Kerja setelah evaluasi pelaksanaan sampai enam batch awal 2021 akan kita lihat lagi, dan evaluasi sehingga Komite Cipta Kerja mengambil keputusan kedepan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News