"Kami melihat pentingnya event Hannover Messe ini tidak hanya sebagai ajang branding nasional, tetapi juga untuk mengakselerasi peningkatan kapabilitas sektor manufaktur dan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam siaran persnya, Jumat, 16 April 2021.
Menurutnya, perhelatan Hannover Messe 2021 Digital Edition membuka peluang besar dalam menjalin kerja sama antara perusahaan nasional dan global, terutama terkait dengan pengembangan teknologi digital. Karena dengan pemanfaatan teknologi digital, produktivitas bisa menjadi lebih efisien dan produknya semakin berkualitas.
Seperti halnya infrastruktur fisik, infrastruktur digital juga merupakan unsur penting bagi pengembangan sektor industri manufaktur. Infrastruktur digital akan memacu daya saing sehingga akan lebih kompetitif di pasar global.
"Selain itu, juga perlu didukung oleh teknologi fundamental industri 4.0, antara lain artificial intelligence, internet of things, wearables (augmented reality dan virtual reality), advanced robotics, serta 3D printing," papar Agus.
Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin mendorong industri elektronik untuk mendukung upaya pembangunan infrastruktur digital di Tanah Air. Sebab, pembangunan infrastruktur digital menjadi bagian vital dalam menarik minat investor untuk membangun pabriknya, khususnya di kawasan industri.
"Perusahaan pengelola kawasan industri perlu menyediakan sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung untuk penerapan teknologi digital ini. Tentunya yang sesuai kebutuhan para investor, salah satunya ketersediaan jaringan koneksi dan fasilitas digital yang mendukung," ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier.
Untuk mendukung sektor industri menuju arah transformasi digital, Kemenperin telah memiliki program strategis. Di antaranya melalui program INDI 4.0 untuk mengukur kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam mengimplementasikan industri 4.0.
Kemudian, membangun ekosistem inovasi industri 4.0 sebagai wadah bagi pemerintah, pelaku industri, akademisi serta riset dan pengembangan (R&D), penyedia teknologi, konsultan, dan juga pelaku keuangan, yang disebut sebagai Ekosistem Industri 4.0 (SINDI 4.0).
"Kami juga punya Program Pelatihan Manager Transformasi Industri 4.0 untuk menyiapkan personel menjadi pemimpin dalam penerapan industri 4.0 di perusahaan," kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Ali Murtopo Simbolon.
Dia bilang, program-program tersebut diyakini dapat mengakselerasi Indonesia dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur digital. "Dengan penguatan transformasi digital, kami optimistis pada tahun 2021 ini sektor industri akan bangkit sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional," pungkas Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News