Ilustrasi tambang timah. Foto: MI/Rendy
Ilustrasi tambang timah. Foto: MI/Rendy

BLU Kementerian ESDM Perpanjang Umur Produksi PT Timah

Suci Sedya Utami • 31 Januari 2021 12:59
Jakarta: Badan Layanan Umum Teknologi Mineral dan Batu Bara (BLU-Tekmira) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengembangkan terobosan teknologi dengan memperpanjang umur produksi PT Timah Tbk selama 12 tahun.
 
Pusat penelitian dan pengembangan minerba tersebut menjawab tantangan mulai menipisnya sumber daya cadangan timah dengan melakukan percobaan skala laboratorium. Percobaan tersebut selanjutnya di scale-up oleh tim litbang PT Timah menjadi skala pabrik dengan kapasitas 400 ton bijih timah primer dan memberikan hasil yang menggembirakan.
 
"Dengan formula dan kondisi proses yang disusun oleh Tekmira, kami berhasil membuktikan bahwa hanya dengan menggunakan kadar timah 10 persen dapat menghasilkan kadar timah primer sampai 60 persen. Jajaran direksi PT Timah Tbk memberikan apresiasi terhadap kinerja litbang kolaborasi PT Timah Tbk dengan Tekmira ini, karena terbukti mampu memberikan solusi untuk perusahaan di masa depan," kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT Timah Aidil Yuzar, dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Minggu, 31 Januari 2021.

Aidil mengatakan potensi timah primer yang dimiliki oleh PT Timah saat ini lebih dari 500 ribu ton. Apabila dalam satu tahun mampu mengolah timah primer sebanyak 40 ribu ton, maka umur PT Timah akan bertambah 12 tahun.
 
Kerja sama Tekmira-Timah dalam proses dan teknologi ekstraksi bijih timah primer terjalin sejak 2018, yang dimulai dengan kajian proses dan teknologi ekstraksi timah dari bijih primer dengan proses klorinasi basah. Lalu, berlanjut hingga 2020 untuk kajian tekno-ekonomi pengolahan bijih timah primer serta penyusunan studi kelayakan optimalisasi pemanfaatan sisa hasil pengolahan PT Freeport Indonesia (2019-2020).
 
Koordinator Kelompok Pengolahan dan Pemanfaatan Teknologi Mineral Tekmira Nuryadi Saleh merasa lega atas keberhasilan percobaan skala industri yang dilakukan Timah berdasarkan kondisi proses yang dilakukan di laboratorium Tekmira.
 
"Kami sangat gembira, Alhamdulillah, hasil skala produksi tidak menyimpang dari skala laboratorium. Untuk ke depannya, perlu dikaji benefisiasi untuk meningkatkan kadar besi di slag yang menghasilkan kadar sesuai grade yang ditetapkan pemerintah supaya bisa diekspor," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan