Ilustrasi petani tebu. Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Ilustrasi petani tebu. Foto: Antara/Mohammad Ayudha

Perkuat Industri Gula Nasional, RNI Revitalisasi Pabrik dan Lahan Tebu

Suci Sedya Utami • 01 April 2021 17:52
Jakarta: PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berkomitmen dalam memperkuat industri gula nasional. Salah satu upayanya dengan merevitalisasi pabrik gula dan perluasan area pekebunan dengan menambah lahan sekitar 20 ribu hektare.
 
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini RNI memiliki pabrik gula yang beroperasi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat. Pabrik tersebut berkapasitas produksi sebesar 28 ribu TCD.
 
"Perseroan tengah melakukan pengkajian dan penjajakan kerja sama terkait pengaktifan kembali satu sampai dengan dua pabrik gula RNI di wilayah Jawa Barat," kata Arief dalam keterangan resmi, Kamis, 1 April 2021.

Dengan upaya tersebut, RNI berusaha menambah produksi gulanya dari 230 ribu ton gula pada 2020 menjadi sekitar 430 ribu ton gula pada 2024.
 
Di sisi lain, RNI juga memprioritaskan pemberdayaan dan penyerapan gula milik petani tebu rakyat. Arief meyakini, keberadaan petani tebu rakyat sangat penting dan strategis bagi keberlangsungan operasional pabrik gula, bahkan bagi industri gula nasional
 
Tahun lalu, melalui tiga Anak Perusahaan RNI yang bergerak dalam industri gula yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru, RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu, dengan jumlah petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar empat ribu petani.
 
“Ke depannya program kemitraan dan kerja sama dengan petani tebu akan terus diperkuat dan ditingkankan, sehingga semakin menjamin ketersediaan pasokan bahan baku tebu bagi perusahaan serta berkontribusi lebih luas terhadap kesejahteraan masyarakat,” tutur dia.
 
Impor untuk Hari Raya
 
Adapun untuk memastikan ketersediaan stok gula menjelang hari besar keagamaan nasional, upaya yang ditempuh RNI yakni dengan menjalankan penugasan impor sebanyak 75 ribu ton yang akan didatangkan secara bertahap pada Maret hingga April.
 
Impor dilakukan mengingat puasa dan lebaran jatuh sebelum musim giling tebu 2021 tiba. Arief mengatakan musim giling tebu akan tiba pada pertengahan 2021. Pabrik Gula RNI Group direncanakan akan memulai musim giling tahun ini pada Mei 2021.
 
“Dengan baru dimulainya musim giling pada pertengahan tahun, maka stok gula yang didistribusikan terbatas sehingga butuh back up melalui impor,” ujar Arief.
 
Dengan masih belum berproduksinya pabrik gula dalam negeri maka penugasan impor diharapkan mampu menopang kebutuhan gula di pasar konsumsi dan memastikan stabilitas harga khususnya saat menghadapi lonjakan permintaan menjelang puasa dan lebaran.
 
“Pada puasa dan lebaran tahun ini diharapkan masyarakat tidak akan menghadapi kelangkaan gula, serta lebih mudah mendapatkan gula dengan harga yang stabil," jelas Arief.
 
Lebih lanjut, RNI memastikan gula ritel yang didistribusikannya melalui brand Raja Gula dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan