Erick mengungkapkan terlalu banyak masalah di BUMN yang harus ia selesaikan. Sementara Istaka Karya telah memasuki proses likuidasi dan sudah ditutup. Bagi pihak vendor yang dirugikan akan diproses di pengadilan.
"Nah ini kan terlalu banyak masalah yang di BUMN masalah lama, ada Jiwasraya 2006, Garuda korupsi tahun berapa, Istaka juga ada masalah tahun berapa. Bukan berarti saya mengeluh. Saya ingin menyelesaikan seluruh permasalahan ini dengan tentu solusi. Istaka Karya telah masuk ke PKPU di 2012," kata Erick, dikutip Rabu, 26 Juli 2023.
Baca: Satgas BLBI Sita The East Tower Milik Obligor Bank Asia Pacific Senilai Rp786 Miliar |
"Hari ini (Istaka Karya) dalam proses likuidasi dan sudah ditutup. Sekarang bagaimana para vendor yang dirugikan ada dua dan nanti di pengadilan harus dibayar seperti Garuda. Kalau ada yang korupsi Istaka Karya saya tangkap lagi," tambahnya.
Erick mengaku tidak membela diri terkait masalah yang ada di BUMN. Namun, ia tak mau dipojokkan seolah masalah yang lampau karena dirinya. "ini yang kadang-kadang ya mohon maaf seakan-akan saya membela diri tapi teman-teman media harus tahu ini masalah dari 2012," tuturnya.
"Jiwasraya 2006 kok selama ini didiamkan, ketika saya ingin membersihkan selalu dianggap oh semuanya karena Erick Thohir. Jadi saya bingung. Kecuali zamannya saya," tambah Erick.
Lebih lanjut, Erick mengeklaim fakta bahwa saat ini BUMN lebih sehat di antaranya dividen mencapai Rp80,2 Triliun dan profit cost Rp250 triliun. Namun demikian, dirinya tetap akan memperbaiki BUMN yang tidak sehat.
(Devi Rahma Syafira)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News