Pupuk Indonesia dan Pupuk Iskandar Muda bekerja sama dengan Augustus Global Investment GmbH terkait usaha pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Foto: dok Pupuk Indonesia.
Pupuk Indonesia dan Pupuk Iskandar Muda bekerja sama dengan Augustus Global Investment GmbH terkait usaha pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Foto: dok Pupuk Indonesia.

Pupuk Indonesia-Jerman Kembangkan Green Hydrogen dan Green Ammonia

Husen Miftahudin • 29 Agustus 2023 10:07
Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) dan anak usaha PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bersama Augustus Global Investment GmbH (AGI) menjajaki pengembangan green hydrogen dan green ammonia di Kawasan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Lhokseumawe, Aceh.
 
Kerja sama ini tertuang dalam Nota Kesepahaman tentang kerja sama usaha Pengembangan Green Hydrogen dan Green Ammonia. Nota Kesepahaman ini ditandatangani Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, CEO AGI Fadi Krikor, dan Direktur Utama Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif.
 
"Kami berharap dapat berkontribusi kepada Indonesia untuk menjadi pemain global untuk green hydrogen dan green ammonia, karena green hydrogen dan green ammonia adalah bahan bakar masa depan tanpa emisi karbon sehingga MoU ini mendukung pencapaian net zero emission pada 2060 yang menjadi program prioritas pemerintah," ucap Rahmad Pribadi dikutip dari siaran pers, Selasa, 29 Agustus 2023.

Pada kerja sama ini, Rahmad menyatakan Pupuk Indonesia dengan perusahaan yang berdomisili di Jerman ini melakukan penjajakan kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia mulai dari studi kelayakan sampai tahap komersialisasi.
 
Seluruh pihak pada kerja sama ini juga akan melakukan transfer pengetahuan, teknologi, potensi pasar, hingga aspek ekonomi yang diperlukan pada proyek green hydrogen dan green ammonia.
 

Investasi USD500 juta


CEO AGI Fadi Krikor menyatakan Augustus Global Investment akan berinvestasi USD500 juta pada pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan green hydrogen sebesar 95,8 ton per hari.
 
Pada kesempatan ini juga AGI melakukan kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam rangka menjamin pemenuhan pasokan listrik yang memenuhi sertifikat energi terbarukan (REC) sebesar 340 MVA .
 
"Studi kelayakan untuk proyek ini telah diselesaikan oleh Black & Veatch (BV), sebuah perusahaan teknik, rekayasa, dan konstruksi global. Studi ini menemukan proyek ini layak secara teknis dan ekonomi, dan berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap transisi energi di Indonesia," tutur dia.
 
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyambut baik kerja sama ini, dan berharap agar kolaborasi ini dapat memperkuat dan meningkatkan upaya pencapaian ketahanan energi dan mempercepat transisi energi.
 
Menurut Dadan, hydrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hydrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi untuk urea (88 persen), amonia (4,0 persen) dan kilang minyak (2,0 persen).
 
"Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada 2031, dan sektor industri dimulai pada 2041, saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan mitranya. Saya yakin semua kerja sama yang kita saksikan saat ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan serta mendorong upaya kita untuk mempercepat transisi energi," kata Dadan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan