Menurut Gobel, potensi pasar mebel dunia pada 2023 mencapai USD766 miliar. Sedangkan ekspor mebel Indonesia, katanya, pada 2022 baru mencapai USD2,5 miliar.
Kedua, industri herbal atau jamu. Pada 2021, ungkap Gobel, potensi pasar herbal atau jamu dunia mencapai USD151,91 miliar. Sedangkan pada tahun yang sama, ekspor jamu Indonesia hanya mencapai USD41,5 juta.
"Jadi masih ada peluang yang sangat besar buat Indonesia," kata Gobel saat memberikan sambutan dalam acara Hulonthalo Art & Craft Festival yang diselenggarakan perwakilan Bank Indonesia di Gorontalo, Jumat, 15 September 2023.
Baca juga: Rachmat Gobel Apresiasi PIA DPR Bantu UMKM Pasarkan Produk |
Indonesia memiliki beragam jenis kayu dan rotan
Gobel mengingatkan, di sektor mebel, Indonesia memiliki beragam jenis kayu dan rotan yang menjadi kekhasan Indonesia. Sedangkan di sektor jamu, kata dia, Indonesia memiliki beragam bahan baku herbal yang sangat kaya.
"Dulu penjajah datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah, bukan mencari bahan tambang," kata dia.
Sebagai perbandingan, Korea Selatan dan Iran hanya memanfaatkan satu produk saja, yaitu ginseng dan saffron. Namun, ekspor dua negara itu di bidang herbal lebih besar daripada ekspor herbal Indonesia.
Gobel pun menekankan pentingnya sektor UMKM yang bernilai ekspor. Menurut dia, kontribusi UMKM Indonesia adalah yang terendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
"Angkanya masih sekitar 14 persen. Jadi pilihan dua sektor UMKM ini akan menaikkan kontribusi ekspor sektor UMKM," ujar Gobel.
Padahal, kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan terhadap PDB, kata Gobel, adalah yang tertinggi di ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News