PLTA. Foto: Dokumen PLN
PLTA. Foto: Dokumen PLN

Dukung Transisi Energi saat Ramadan, Umat Islam Diajak Beralih ke Energi Ramah Lingkungan

Annisa ayu artanti • 20 Februari 2025 10:10
Jakarta: Ramadan bukan hanya momen untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga waktu yang tepat untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan, termasuk dalam penggunaan energi. 
 
Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan transisi energi yang berkeadilan, Suara Muhammadiyah, Greenfaith Indonesia, MOSAIC, 1000Cahaya, dan Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah menggelar diskusi bertajuk Cahaya Ramadan: Menjalani Ibadah dengan Energi Berkelanjutan.

Pentingnya transisi energi dalam perspektif Islam

Dalam diskusi Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah dan Direktur Eksekutif Muhammadiyah Climate Center, Agus S. Djamil menyoroti pentingnya energi bersih dalam ajaran Islam serta mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam pemanfaatan energi.  
 
"Saya merasa bahagia karena transisi energi kini menjadi isu yang diperbincangkan tidak hanya
dalam lingkup akademik, tetapi juga dalam konteks agama. Kita perlu segera mewujudkan
kemandirian energi, mengingat saat ini sebagian besar energi kita masih bergantung pada
impor," kata Agus dikutip dari siaran pers, Kamis, 20 Februari 2025.

Ia juga menambahkan bahwa pemanfaatan energi terbarukan harus mempertimbangkan efisiensi biaya (Levelized Cost of Electricity / LCOE) serta pengembalian investasi yang optimal agar lebih berkelanjutan.
 
Baca juga: Ekosistem Biomassa Berbasis Kerakyatan Didorong Demi Energi Bersih dan Keberlanjutan

Fikih transisi energi berkeadilan

Dalam acara ini, turut diperkenalkan Buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan yang merupakan hasil diskusi inklusif dengan masyarakat terdampak. Buku ini diharapkan menjadi rujukan bagi umat Islam dalam mendukung transisi energi yang adil dan berkelanjutan.
 
Qaem Aulassyahied dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, sekaligus salah satu penulis buku tersebut, menyoroti ketimpangan dalam akses energi.
 
"Keserakahan dan kejahatan struktural dapat merusak sistem
perekonomian, termasuk energi. Maka wujud konservasi energi yang bisa kita lakukan yaitu
melakukan penghematan energi dan mengupayakan pencarian energi alternatif,” ungkap Qaem.

Langkah penghematan energi di rumah tangga

Pemerintah juga telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghematan energi. Pokja Bimbingan Teknis Konservasi Energi dari Dirjen EBTKE, Kementerian ESDM, Eko Sudarmawan mengungkapkan bahwa program konservasi energi telah berhasil mengurangi tagihan listrik hingga 75 persen di beberapa rumah tangga di Jakarta dalam waktu tiga bulan.
 
Koordinator Nasional Greenfaith Indonesia, Hening Parlan mengajak umat Islam untuk menerapkan puasa energi selama Ramadan. 
 
“Jika kita tidak bijak dalam mengelola energi, kita justru memperbanyak pemborosan. Saya mengajak semua untuk 'puasa energi' di rumah dan di masjid. Mari kita matikan lampu saat tidak digunakan, terutama saat kita beribadah, untuk mengurangi konsumsi energi," ucap Hening.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan