CEO BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani melihat cara pandang itu mesti diubah. Sebab, bentuk penanaman modal itu tak bisa disamakan dengan investasi tradisional, di mana keduanya memiliki kriteria pengukuran berbeda.
“Investasi berbasis ESG bisa dilihat sebagai alat bantu memitigasi risiko, agar misalnya risiko kontroversinya minim,” kata Maya dikutip dari Antara, Kamis, 8 Agustus 2024.
Hal tersebut diungkap Maya dalam sesi one on one Sustainability Action for Future Economy (SAFE) 2024 bertajuk ESG-Based Investments: Securing a Sustainable Future di Jakarta. Maya mengutip hasil studi Morningstar pada 2023, yang membuktikan hal ini.
Baca: Perusahaan Fintech Ini Bakal Terus Rekrut Karyawan Hadapi Tech Winter |
Menurut dia, studi itu mengulas jangka waktu investasi ESG, yang memang kalah dengan investasi konvensional jika penanaman modal dilakukan dalam durasi singkat, atau kurang dari setahun. Namun, return atau pengembalian dari investasi ESG akan lebih besar ketimbang konvensional jika jangka waktu penanaman modal 3-5 tahun atau lebih.
Untuk memfasilitasi itu, pihaknya meluncurkan reksadana BNP Paribas Indonesia ESG Equity. Fasilitas itu merupakan reksa dana berbasis ESG ke empat yang diluncurkan perusahaan manajer investasi ini.
Investasi tersebut ditujukan untuk mendorong partisipasi investor menuju sistem perekonomian yang berkelanjutan dan inklusif. Sekaligus mendukung program pemerintah untuk mencapai sustainable development goals atau SDGs.
Proses pemilihan investasi yang digunakan dalam BNP Paribas Indonesia ESG Equity merujuk kepada prinsip dan pedoman integrasi ESG global perusahaan. Yang mana, tim manajer investasi akan mengintegrasikan pertimbangan faktor-faktor ESG yang relevan ke dalam pengambilan keputusan investasi mereka.
Maya berpendapat, tantangan utama di dalam mensosialisasikan investasi berbasis ESG dan berkelanjutan adalah kesadaran publik. “Sekalipun sebuah perusahaan memiliki produk investasi ESG yang sangat bagus tapi pihak investor tidak aware, akan tetap susah pemasarannya,” katanya.
Sejauh ini, BNP Paribas Indonesia ESG Equity cenderung menempatkan investasinya pada saham-saham dari emiten yang memiliki kepedulian tinggi dan menerapkan praktik baik pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola. Tak seperti produk ESG lain, BNP memaparkan hasil pengukuran ini secara transparan dan berkala yang tercantum dalam lembar fakta.
BNP Paribas Indonesia ESG Equity merupakan reksa dana ke empat yang mengusung tema keberlanjutan. BNP Paribas AM menjadi produksi investasi pertama di industri dalam memperkenalkan kombinasi integrasi ESG dengan prinsip syariah pada 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News