Namun demikian, Pendiri dan Presiden Komisaris WGSHub Ikin Wirawan mengakui seringkali biaya perangkat lunak, tenaga ahli, dan infrastruktur teknologi informasi (IT infrastructure) yang tidak murah menjadi ganjalan bagi para pelaku bisnis rumahan dan UMKM untuk menerapkan digitalisasi.
Terkait hal tersebut, Ikin mengajak para pelaku bisnis rumahan dan UMKM untuk bekerja sama. Sebagai mitra, peran WGSHub dalam venture builder dapat meningkatkan operasional, kinerja bisnis, dan pemasaran bisnis rumahan dan UMKM.
"Di sinilah peran WGSHub sebagai venture builder menjadi solusi. Kami datang bukan sebagai vendor, namun sebagai mitra," ujar Ikin dalam siaran persnya, Rabu, 11 Agustus 2021.
Sementara itu, Direktur Utama WGSHub Edwin Pramana mengatakan pihaknya saat ini telah menyiapkan sistem kemitraan dan ekosistem yang dapat dimanfaatkan para pelaku bisnis rumahan dan UMKM untuk mengakselerasi upaya transformasi digital.
"UMKM dan bisnis rumahan bisa 'go digital' secepatnya tanpa perlu memikirkan mahalnya beban biaya dari programmer dan IT infrastructure," ungkapnya.
Edwin bilang, langkah WGSHub mendorong digitalisasi juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam program digitalisasi UMKM di tahun 2024 dengan target 30 juta pelaku UMKM terhubung dengan ekosistem digital.
Ia meyakini pasar digital Indonesia pada 2025 mendatang dapat meroket hingga bernilai USD124 miliar. Sehingga, banyak ide digitalisasi yang memerlukan kemitraan mutualisme dengan para pelaku bisnis rumahan dan UMKM.
Perseroan sendiri menargetkan tiga persen sampai lima persen dari total market digital di tahun 2024 dengan melahirkan startup-startup baru.
"Sehingga ke depannya, WGSHub berharap dapat mengkonsolidasi startup-startup yang sukses, baik dari sisi valuasi ataupun dari sisi profitability," pungkas Edwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id