Lokasi sawah yang terendam banjir berada di tepi sungai Betel. Akibat diterjang banjir, padi yang berumur dua bulan roboh akibat terendam air. Sawah yang terendam milik I Made Darmayasa dan I Nengah Nardi. Kedua pemilik lahan itu pun terancam gagal panen.
Kelian Banjar Adat Kalanganyar, I Nyoman Sudiarsa mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras dan air sungai Betel meluap. Tanaman padi di lokasi ketinggian selamat, namun yang berada di bawah sungai terendam air. Tanaman padi yang terendam air rata-rata umur dua bulan.
Melihat hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani untuk segera memanfaatkan asuransi. Hal ini untuk menghindarkan petani dari kerugian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kondisi gagal panen harus bisa diatasi. Asuransi menjadi salah satu kuncinya
"Gagal panen bukan hanya bisa membuat petani merugi, tetapi juga bisa mengganggu ketahanan pangan. Untuk itu, kami mengimbau petani untuk mengasuransikan lahan agar tidak merugi," kata Syahrul, dikutip keterangan tertulis, Sabtu, 19 Juni 2021.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.
"Asuransi memiliki pertanggungan yang akan dikeluarkan pihak asuransi saat terjadi sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan gagal panen, sebagai dampak dari perubahan iklim, serta gangguan organisme pengganggu tanaman," kata Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News