Saat ini, Lutfi mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan sedang nonsense untuk meningkatkan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar beralih ke platform digital.
"Kerja sama ini dapat mengakselerasi pertumbuhan perdagangan di kawasan dan global,” kata Lutfi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 September 2021.
Sementara itu, Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi juga menyampaikan, tantangan global yang terjadi saat ini tidak bisa dihadapi sendiri.
Menurutnya, setiap negara harus bekerja bersama. Ia menilai, Indonesia merupakan negara potensial sebagai mitra dalam kerjasama perdagangan maupun investasi.
“Keberlanjutan merupakan elemen penting dalam peningkatkan ekonomi dan Indonesia memiliki berbagai hal yang dapat mendukungnya. Untuk itu, melalui kolaborsi ini diharapkan hubungan kedua negara dapat ditingkatkan ke tahap berikutnya,” ungkap Thani.
Kerja sama dagang antara Indonesia dan UEA juga disambut oleh Kamar Dagang media negara. Ketua Dewan Federasi Kamar Dagang & Industri UEA Abdullah Mohamed Al Mazroui mengatakan, pemerintah kedua negara akan memberikan pondasi yang kuat dalam perdagangan sektor privat.
“Kita yakin kerja sama antara pelaku usaha kedua negara akan terus meningkat. Diharapkan perdagangan UAE ke kawasan ASEAN juga akan meningkat melalui Indonesia. Sebaliknya, perdagangan Indonesia ke kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika Utara melalui UEA,” jelas Abdullah.
Sedangkan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, kedua negara berada di lokasi strategis di masing-masing kawasan sehingga dapat saling memberikan manfaat. IUAE-CEPA membuka kepercayaan kedua negara dalam hubungan jangka panjang.
“Kadin kedua negara akan bekerja sama dalam mengoptimalkan implementasi IUAE-CEPA. Selain itu, Kadin juga akan mempersiapkan pelaku usaha, terutama UMKM dalam memanfaatkan IUAE- CEPA,” jelas Arsjad.
Pada 2020, total perdagangan Indonesia-UEA tercatat sebesar USD2,93 miliar, turun 19,94 persen dari tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke UAE sebesar USD1,24 miliar sedangkan impor dari UEA sebesar USD1,68 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA diantaranya adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, perhiasan, pipa dan profil berongga, mobil, serta kain tenun dari benang filamen sintetis. Sementara, komoditas impor dari UEA di antaranya produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan, hidrokarbon asiklis, aluminium, koloid logam mulia, serta polimer propilena.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id