Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy mengatakan, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 11,8% (YoY) dari Rp32,8 triliun per September 2020 menjadi Rp36,7 triliun per September 2021.
Kredit segmen UMKM mencatatkan pertumbuhan 31,4% secara year-on-year (yoy), menjadi Rp2,0 triliun pada kuartal III tahun 2021. Selanjutnya diikuti segmen komersial dan korporasi yang naik 13,3% (YoY) menjadi Rp17,9 triliun serta segmen konsumer yang tumbuh 8,3% menjadi Rp16,7 triliun hingga kuartal III tahun 2021.
Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL), tercatat 2,93% pada periode September 2021 atau mengalami perbaikan dibanding periode September 2020 sebesar 3,49%.
“Sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang baik,”Fidri.
Bank DKI, kata Fidri, tetap mewaspadai dampak yang mungkin terjadi imbas dari pemberlakuan PPKM kepada dunia usaha.
Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja Bank DKI tumbuh sebesar 7,2% (yoy) menjadi sebesar Rp47,1 triliun hingga kuartal III tahun 2021.
Pertumbuhan DPK tersebut telah mendorong peningkatan Rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK Bank DKI menjadi 42,3% per September 2021 dari sebelumnya 39,26% per September 2020. Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau cost of fund Bank DKI dari 4,68% per September 2020 menjadi 3,29% per September 2021.
Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan (PPOP) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan 56,5% (yoy) yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan (funding) berbiaya murah yang kuat, Pertumbuhan PPOP tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar 25,0% (yoy) dan peningkatan pendapatan operasional non bunga sebesar 16,4% (yoy) hingga akhir triwulan III tahun 2021.
Pencapaian laba bersih Bank DKI juga mencatatkan kinerja positif sebesar Rp564 miliar atau tumbuh sebesar 40,5% per September 2021 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp401 miliar.
Saat ini Bank DKI telah memulai sejumlah rangkaian transformasi 5.0 antara lain perbaikan struktur pendanaan, proses bisnis, hingga pengembangan terhadap produk yang ada.
“Hal ini merupakan perwujudan dari upaya Bank DKI untuk dapat terus memenuhi aspirasi pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan serta meningkatkan kapabilitas dan daya saing untuk mengantisipasi dinamika perubahan yang terus terjadi. Bank DKI, Ahead of the curve,” tutup Fidri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id