Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, peningkatan kasus covid-19 akibat merebaknya varian Delta direspons cepat oleh pemerintah dengan menginjak rem pengetatan restriksi.
"Implikasinya aktivitas masyarakat menurun selama Juli 2021. Aktivitas sektor manufaktur nasional yang terefleksi dalam indikator PMI manufaktur pun mengalami penurunan," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa, 3 Agustus 2021.
Ia menambahkan, penurunan PMI Manufaktur juga disebabkan oleh penurunan output dan permintaan baru karena terhambatnya produksi dan permintaan. Permintaan ekspor baru menurun untuk pertama kali sejak empat bulan terakhir.
"Ini menunjukkan permintaan di level global juga sedang menurun seiring eskalasi covid-19 dan penyebaran varian Delta di beberapa negara. Perusahaan merespons dengan melakukan pengurangan aktivitas dan tenaga kerja," ungkapnya.
Menurut Febrio, pemerintah menyadari pentingnya pengendalian covid-19 untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi. Ia menilai, rem restriksi aktivitas adalah pilihan yang harus dilakukan untuk menghambat penyebaran penularan.
"Kebijakan restriksi mobilitas ini sifatnya sementara dan terus dievaluasi secara periodik untuk disesuaikan level restriksinya sesuai perkembangan parameter pengendalian pandemi," pungkas dia.
Meski begitu, ia menilai, tren yang sama juga dialami negara-negara Asean lainnya. Beberapa negara lain di Asean yang mencatatkan penurunan PMI Manufaktur antara lain adalah Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id