"Kita pagi (Senin, 14 Desember 2020) berhasil ekspor pertama kali untuk Filipina army," kata President Director Sri Rejeki Isman Iwan S Lukminto dalam forum the Virtual Jakarta CMO Club, Senin malam, 14 Desember 2020.
Ia menjelaskan pada awalnya seragam yang dimiliki Filipina kurang bagus. Sehingga pengiriman perdana ini sangat dinanti tentara di negara itu.
"Awalnya kualitasnya kurang bagus. Lalu kita benahi, kita benarkan spesifikasinya. Sehingga di situ tentara Filipina sangat senang dengan kualitas Sritex," ungkapnya.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan untuk segmen seragam, emiten berkode SRIL tersebut terus berupaya mengembangkan fungsi-fungsinya sesuai dengan standar NATO (North Atlantic Treaty Organization).
"Kita selalu menggunakan norma-norma internasional, NATO standar. Dan tentunya kalau barang yang dibeli mancanegara untuk standar tentara itu minimum standar kita adalah NATO," jelasnya.
Sritex merupakan produsen seragam tentara multinasional. Selain ke Filipina, Sritex telah menyuplai seragam tentara ke-35 negara. Di antara negara-negara tersebut merupakan tentara anggota NATO yakni Swedia, Austria, Jerman, Norwegia, dan Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News